Mengapa Perempuan Perlu Waktu Tidur Lebih Banyak Dibanding Laki-Laki?

Tim Parapuan - Kamis, 28 November 2024
Penyebab gelisah saat tidur.
Penyebab gelisah saat tidur. jacoblund

Parapuan.co - Kebutuhan tidur setiap orang memang berbeda, namun ada penelitian yang mengungkapkan bahwa perempuan mungkin membutuhkan lebih banyak waktu tidur dibandingkan laki-laki.

Meskipun tujuh hingga sembilan jam tidur dianjurkan bagi kebanyakan orang dewasa, perempuan sering kali membutuhkan waktu tidur yang sedikit lebih lama.

Melansir dari verywellhealth.com, berdasarkan penelitian Kin M. Yuen, MD, spesialis kedokteran tidur di UCSF Health, bayi perempuan bahkan cenderung tidur lebih lama daripada bayi laki-laki.

Fenomena ini juga berlanjut saat mereka beranjak dewasa, meskipun terkadang perempuan mengalami kesulitan tidur akibat beberapa faktor.

Rata-rata perempuan dewasa tidur selama 7,5 hingga 8 jam per malam, sedangkan laki-laki hanya 7 hingga 7,5 jam.

Faktor Hormonal yang Mengganggu Tidur Perempuan

Berbagai faktor mempengaruhi kualitas tidur perempuan.

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan atau menopause bisa menjadi penyebab utama gangguan tidur.

Baca Juga: Perempuan Harus Jaga Kualitas Tidur, Ini 5 Tanda Bantal Perlu Diganti

 

Michelle Drerup, PsyD, dari Cleveland Clinic Sleep Disorders Center, menjelaskan bahwa kehamilan mengakibatkan fluktuasi hormon yang dapat menyebabkan kelelahan, kantuk berlebih, serta sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Selain itu, perimenopause dan menopause juga membawa dampak buruk pada kualitas tidur perempuan, seperti rasa panas atau keringat malam yang dapat mengganggu tidur.

Pascamenopause, perempuan juga lebih rentan mengalami apnea tidur obstruktif, kondisi yang membuat tidur terganggu akibat saluran napas bagian atas yang kolaps.

Hal ini disebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron, yang memiliki fungsi melindungi saluran pernapasan.

Gangguan Tidur yang Umum Dialami Perempuan

Melansir dari Kompas.com, selain faktor hormonal, banyak perempuan mengalami gangguan tidur akibat kondisi medis lainnya.

Selama menstruasi, sepertiga perempuan melaporkan kesulitan tidur akibat kram, sakit kepala, atau perut kembung, yang membuat mereka merasa lelah sepanjang hari.

Selama kehamilan, beberapa perempuan juga menderita sindrom yang membuat mereka sulit tidur.

Gangguan tidur ini terus berlanjut pasca persalinan, di mana perempuan mengalami penurunan kadar hormon dan rutinitas tidur yang terganggu karena merawat bayi baru lahir.

Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Stres untuk Kamu yang Super Sibuk, Kelola Waktu Tidur

Perempuan menopause pun tidak terlepas dari masalah tidur.

Serangan panas yang terjadi pada malam hari menyebabkan banyak perempuan terbangun dengan keringat berlebih, yang mengganggu tidur mereka.

Selain itu, risiko mengalami sleep apnea juga meningkat selama menopause, menyebabkan mereka mengalami kantuk, kelelahan, dan kelelahan pada siang hari.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Spesialis Tidur?

Meskipun banyak perempuan membutuhkan lebih banyak tidur, penting untuk memahami pola tidur individu.

Dr. Pelin Batur, seorang dokter kandungan di Cleveland Clinic, mengingatkan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda.

Jika kamu sudah menerapkan kebiasaan tidur yang baik dan cukup, namun tetap merasa lelah dan mengantuk di siang hari, mungkin sudah saatnya untuk berkonsultasi dengan spesialis tidur untuk mencari tahu penyebabnya.

Penting untuk mengenali tubuh dan pola tidur sendiri.

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci untuk kesehatan tubuh dan pikiran yang optimal, terutama bagi para perempuan yang menghadapi perubahan hormonal atau kondisi medis tertentu.

Baca Juga: Bolehkah Kita Tidur Mengenakan Bra? Simak Jawaban Ahli Berikut

(*)

Ken Devina

Sumber: Kompas.com,verywellhealth.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Perempuan Perlu Waktu Tidur Lebih Banyak Dibanding Laki-Laki?