Bayi yang terinfeksi HIV juga berisiko tinggi lahir dengan berat badan lahir rendah, serta mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan mentalnya.
Oleh karenanya, penting untuk melakukan deteksi dini HIV pada perempuan hamil.
Karena perempuan hamil yang menderita HIV memerlukan perawatan khusus untuk menangani infeksinya, serta mengurangi risiko penularan pada bayi.
Pentingnya Dekteksi Dini HIV Perempuan Hamil
Pemeriksaan HIV pada ibu hamil harus dilakukan sejak awal kehamilan untuk menentukan status HIV. Bbiasanya dilakukan pada trimester pertama kehamilan, dan bukan merupakan bagian dari medical check up pada umumnya.
Jika status HIV ibu hamil negatif tapi memiliki risiko penularan yang tinggi, maka dapat dilakukan pemeriksaan ulang pada trimester ketiga.
Yang dimaksud dengan risiko penularan tinggi adalah memiliki pasangan yang menderita HIV, atau memiliki riwayat risiko tinggi, seperti melakukan hubungan seksual tidak aman atau pengguna narkoba suntik.
Tes HIV tambahan dapat dilakukan untuk memastikan ibu benar-benar terbebas dari infeksi HIV pada awal kehamilan.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Ini Perbedaan PEP, PrEP, dan ARV untuk Pengobatan HIV