Namun, jika status HIV ibu hamil positif, langkah-langkah perawatan yang tepat dan pengobatan harus segera dimulai untuk meminimalisir risiko penularan pada bayi.
Berbagai jenis skrining HIV yang umum dilakukan, antara lain:
Tes Antibodi
Tes ini untuk mendeteksi kadar antibodi dalam tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV.
Tes ini harus dilakukan dalam waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam darah cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan.
Tes Antigen
Tujuannya untuk mendeteksi kadar protein P24 yang merupakan bagian dari virus HIV. P24 biasanya diproduksi dalam tubuh 2-6 minggu setelah terinfeksi virus HIV.
Jika hasil tes HIV menunjukkan ibu hamil positif HIV, maka pengobatan dengan terapi obat antiretroviral (ARV) harus segera dimulai.
Tujuannya adalah menurunkan kadar virus HIV dalam tubuh ibu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi HIV, serta meminimalkan risiko penularan pada bayi.
Namun, pilihan pengobatan ARV harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil.
Baca Juga: Selain melalui Hubungan Intim, Ternyata Begini Cara Penularan HIV/AIDS
(*)