Ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan guru, terutama perempuan yang mendominasi profesi ini.
Kenaikan tunjangan sertifikasi yang akan diberikan kepada guru, termasuk guru honorer, menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pentingnya pendidikan dan kesejahteraan tenaga pengajar.
Peran Perempuan dalam Ranah Pendidikan
Namun, peran perempuan dalam dunia pendidikan lebih dari sekadar angka.
Sejarah menunjukkan bahwa banyak perempuan yang berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Dari tokoh-tokoh seperti R.A. Kartini hingga Dewi Sartika telah membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang pendidikan dan pengetahuan.
Di Indonesia, perempuan juga turut berkontribusi besar dalam pendidikan anak-anak, khususnya di tingkat dasar dan menengah.
Selain menjadi guru, banyak perempuan juga berperan sebagai penggerak dalam lembaga pendidikan non-formal, membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang.
Perempuan, sebagai pendidik, tidak hanya mengajarkan pelajaran di ruang kelas, tapi juga membentuk karakter dan memberikan pengaruh besar dalam menciptakan generasi penerus yang cerdas dan beradab.
Baca Juga: Perempuan Difabel Ini Mengajar TK selama 22 Tahun hingga Dipanggil Nenek Guru
Namun, peran mereka seringkali dibayangi oleh norma sosial yang menganggap pekerjaan rumah tangga dan peran domestik sebagai prioritas utama.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk terus memperhatikan kesejahteraan guru perempuan, khususnya yang berstatus honorer.
Meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya soal kurikulum dan fasilitas, tetapi juga soal memberikan penghargaan yang setimpal bagi para pendidik, khususnya perempuan yang telah berdedikasi dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Dengan adanya kebijakan peningkatan kesejahteraan ini, diharapkan perempuan sebagai penggerak pendidikan dapat terus berkembang tanpa terhambat oleh batasan kesejahteraan.
Perempuan yang mandiri dan berdaya adalah kunci untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik, yang pada gilirannya akan membentuk generasi masa depan yang lebih cerdas, kreatif, dan penuh empati.
(*)
Ken Devina