Menurut penelitian, norma-norma sosial telah berubah, sehingga perempuan lebih bebas menjalani kehidupan lajang tanpa khawatir dicap 'sisa'.
Mereka memiliki kendali penuh atas hidupnya dan lebih menikmati waktu luang tanpa harus terikat pada ekspektasi tradisional.
Sebaliknya, laki-laki lajang sering merasa tertekan oleh standar sosial, terutama dalam hal memenuhi ekspektasi sebagai pencari nafkah atau pelindung.
2. Kesejahteraan Hidup yang Lebih Tinggi
Dari segi kesejahteraan, perempuan lajang dilaporkan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Mereka cenderung membangun jaringan dukungan sosial lebih kuat, seperti pertemanan dan komunitas yang membantu mengurangi dampak negatif dari melajang.
Sementara itu, laki-laki cenderung lebih soliter, sehingga lebih rentan merasa kesepian.
Komunitas yang diciptakan oleh perempuan memberikan rasa saling peduli, terbukti meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.
Dalam kondisi ini, perempuan tidak hanya menggantungkan kebahagiaannya pada pasangan romantis, tetapi juga pada hubungan sosial non-romantis yang mereka miliki.
Baca Juga: Tinder Year in Swipe 2023, Intip Tren Kencan Online Para Lajang Ini