3. Lebih Puas secara Seksual
Kepuasan seksual juga menjadi salah satu alasan perempuan lajang lebih bahagia.
Dalam hubungan heteroseksual jangka panjang, perempuan seringkali merasa kebutuhan seksual mereka diabaikan, karena fokus lebih diarahkan pada kepuasan pasangan laki-laki.
Saat melajang, perempuan memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi hubungan yang sesuai dengan keinginan mereka tanpa tekanan untuk memprioritaskan pasangan.
Hal ini memberikan peluang bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan meningkatkan kepuasan seksual secara keseluruhan.
4. Keinginan Lebih Rendah untuk Memiliki Pasangan
Berbeda dari stereotip perempuan lajang sebagai sosok yang putus asa mencari pasangan, penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki keinginan lebih rendah untuk segera menjalin hubungan dibandingkan laki-laki.
Perempuan merasa lebih percaya diri menjalani hidup sendiri dan fokus pada pencapaian pribadi.
Dengan meningkatnya kemandirian finansial dan dukungan dari lingkungan sosial, perempuan merasa lebih nyaman menghadapi hidup tanpa pasangan.
Baca Juga: Menilik Hukum Waris Indonesia untuk Perempuan Lajang, Berkaca dari Goo Hara Act di Korea Selatan
Sementara itu, laki-laki seringkali merasa kehilangan stabilitas emosional dan sosial saat tidak memiliki pasangan, yang membuat mereka lebih mendambakan hubungan romantis.
Kawan Puan, menjadi lajang bukanlah hal yang harus ditakuti.
Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk menemukan kebahagiaan, kebebasan, dan jati diri.
Melalui studi ini, kita dapat memahami bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang memiliki pasangan, tetapi tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh arti.
(*)
Ken Devina