Parapuan.co - Selama ini, status melajang sering dianggap sebagai kondisi yang identik dengan rasa sepi dan kurang ideal, baik bagi perempuan maupun laki-laki.
Tak jarang pula, melajang diasosiasikan dengan kebahagiaan yang minim.
Namun, penelitian menunjukkan fakta sebaliknya, perempuan lajang justru memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki tanpa pasangan.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dipublikasikan di Social Psychological and Personality Science oleh Elaine Hoan dan Geoff MacDonald yang dilansir dari kompas.com.
Studi tersebut mengungkapkan empat alasan yang membuat perempuan lajang lebih bahagia:
1. Lebih Puas dengan Status Hubungan
Perempuan lajang secara signifikan merasa lebih puas dengan status hubungan mereka dibandingkan laki-laki lajang.
Mereka tidak merasa terganggu oleh tekanan sosial untuk menikah seperti yang lazim terjadi di masa lalu.
Baca Juga: 5 Strategi Memilih Pasangan Hidup yang Tepat, Perempuan Lajang Perlu Tahu
Menurut penelitian, norma-norma sosial telah berubah, sehingga perempuan lebih bebas menjalani kehidupan lajang tanpa khawatir dicap 'sisa'.
Mereka memiliki kendali penuh atas hidupnya dan lebih menikmati waktu luang tanpa harus terikat pada ekspektasi tradisional.
Sebaliknya, laki-laki lajang sering merasa tertekan oleh standar sosial, terutama dalam hal memenuhi ekspektasi sebagai pencari nafkah atau pelindung.
2. Kesejahteraan Hidup yang Lebih Tinggi
Dari segi kesejahteraan, perempuan lajang dilaporkan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Mereka cenderung membangun jaringan dukungan sosial lebih kuat, seperti pertemanan dan komunitas yang membantu mengurangi dampak negatif dari melajang.
Sementara itu, laki-laki cenderung lebih soliter, sehingga lebih rentan merasa kesepian.
Komunitas yang diciptakan oleh perempuan memberikan rasa saling peduli, terbukti meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.
Dalam kondisi ini, perempuan tidak hanya menggantungkan kebahagiaannya pada pasangan romantis, tetapi juga pada hubungan sosial non-romantis yang mereka miliki.
Baca Juga: Tinder Year in Swipe 2023, Intip Tren Kencan Online Para Lajang Ini
3. Lebih Puas secara Seksual
Kepuasan seksual juga menjadi salah satu alasan perempuan lajang lebih bahagia.
Dalam hubungan heteroseksual jangka panjang, perempuan seringkali merasa kebutuhan seksual mereka diabaikan, karena fokus lebih diarahkan pada kepuasan pasangan laki-laki.
Saat melajang, perempuan memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi hubungan yang sesuai dengan keinginan mereka tanpa tekanan untuk memprioritaskan pasangan.
Hal ini memberikan peluang bagi perempuan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan meningkatkan kepuasan seksual secara keseluruhan.
4. Keinginan Lebih Rendah untuk Memiliki Pasangan
Berbeda dari stereotip perempuan lajang sebagai sosok yang putus asa mencari pasangan, penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki keinginan lebih rendah untuk segera menjalin hubungan dibandingkan laki-laki.
Perempuan merasa lebih percaya diri menjalani hidup sendiri dan fokus pada pencapaian pribadi.
Dengan meningkatnya kemandirian finansial dan dukungan dari lingkungan sosial, perempuan merasa lebih nyaman menghadapi hidup tanpa pasangan.
Baca Juga: Menilik Hukum Waris Indonesia untuk Perempuan Lajang, Berkaca dari Goo Hara Act di Korea Selatan
Sementara itu, laki-laki seringkali merasa kehilangan stabilitas emosional dan sosial saat tidak memiliki pasangan, yang membuat mereka lebih mendambakan hubungan romantis.
Kawan Puan, menjadi lajang bukanlah hal yang harus ditakuti.
Sebaliknya, ini adalah kesempatan untuk menemukan kebahagiaan, kebebasan, dan jati diri.
Melalui studi ini, kita dapat memahami bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang memiliki pasangan, tetapi tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh arti.
(*)
Ken Devina