Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Jadi Rumah Milyaran Manusia, Ini Pentingnya Kolaborasi dalam Konservasi Alam

Tim Parapuan - Jumat, 6 Desember 2024
YKAN Serukan Together, We Find a Way di Usia ke-10untuk Perkuat Kolaborasi Kerja Konservasi
YKAN Serukan Together, We Find a Way di Usia ke-10untuk Perkuat Kolaborasi Kerja Konservasi Dok. YKAN

Parapuan.co - Alam adalah rumah bagi milyaran manusia di muka bumi.

Segala sumber daya yang kita butuhkan, dari udara bersih hingga makanan, berasal dari alam.

Namun, aktivitas manusia yang tidak terkendali telah mengancam kelestarian alam.

Oleh karena itu, konservasi alam menjadi semakin penting untuk dilakukan bersama-sama.

Komitmen ini yang telah dibawa oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) selama sepuluh tahun terakhir, yang juga menjadi katalisator dalam pelestarian alam Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

Sejak berdiri pada 2014, YKAN telah menerapkan pendekatan ilmiah dan non-konfrontatif dalam berbagai program konservasi di 14 provinsi.

Dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, YKAN terus melindungi keanekaragaman hayati, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.  

Sekretaris Direktur Jenderal KSDAE Kementerian Kehutanan RI, Ammy Nurwati, menegaskan pentingnya peran kolaborasi dalam mengatasi permasalahan ini.  

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu ada sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat, termasuk organisasi seperti YKAN," ucapnya dalam acara YKAN Serukan Together, We Find a Way di usia ke-10 untuk Perkuat Kolaborasi Kerja Konservasi di Jakarta pada (4/12/2024).

Baca Juga: Investasi untuk Lingkungan, Brand Lokal Ini Ajak Pengguna Tanam Bibit Mangrove

 

"Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat melestarikan keanekaragaman hayati sambil meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya Ammy.  

Ammy melanjutkan, pelestarian keanekaragaman hayati menjadi perhatian utama pemerintah, tercermin dalam ratifikasi berbagai perjanjian internasional seperti Convention on
Biodiversity (CBD), World Heritage Convention (WHC) dan lainnya.

Namun, tantangan seperti pencemaran, perambahan, perburuan ilegal, serta aktivitas ilegal seperti penebangan, penangkapan ikan, dan penambangan menjadi ancaman serius. 

Salah satu inisiatif unggulan YKAN adalah Program SIGAP SEJAHTERA di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat lokal dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

Dengan pendekatan berbasis aksi warga, SIGAP SEJAHTERA telah berhasil meningkatkan jumlah Desa Mandiri berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) dari hanya 2 desa menjadi 19 desa dalam waktu lima tahun.  

Pendekatan ini melibatkan pendampingan intensif kepada 100 kampung di 12 kecamatan, yang dilakukan oleh Pejuang SIGAP Sejahtera.

Para pendamping membantu masyarakat memperkuat tata kelola desa, memperoleh hak kelola hutan, dan mengembangkan ekonomi berbasis lingkungan.  

Baca Juga: SukkhaCitta Gelar Eksibisi, Isu Lingkungan dan Pemberdayaan Perempuan Jadi Fokus Utama

Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan Kabupaten Berau memiliki kekayaan alam luar biasa yang menjadi kebanggaan kampungnya.

"Dengan peran aktif masyarakat dan mitra seperti YKAN, kami yakin dapat menjadi contoh praktik konservasi berkelanjutan,” ungkapnya. 

Selain SIGAP, YKAN juga menginisiasi program tambak ramah lingkungan melalui pendekatan Shrimp Carbon Aquaculture (SECURE) di Berau.

Program ini mengintegrasikan budidaya udang tradisional dengan restorasi mangrove yang rusak.  

Herdin, seorang petambak dari Kampung Pegat Batumbuk, mengungkapkan bahwa para petambak di wilayahnya sebelumnya menggunakan metode tradisional yang merusak ekosistem mangrove.

Dengan pendampingan dari YKAN, ia mulai memahami pentingnya menjaga mangrove untuk meningkatkan hasil tambak.  

“Kami diajari cara budi daya yang lebih ramah lingkungan. Hasil panen perlahan meningkat, dan kami juga mendapatkan hasil tambahan seperti kepiting dan bandeng. Sekarang, kami sadar mangrove bukan hanya penting bagi satwa liar, tetapi juga bagi masa depan tambak kami,” jelas Herdin.  

Dalam perayaan ulang tahunnya, YKAN juga meluncurkan Life Music: Suara Alam Nusantara, sebuah album yang berisi suara alam dari wilayah kerja YKAN, seperti Raja Ampat, Wakatobi, dan Hutan Wehea.

Album ini diharapkan dapat menghubungkan masyarakat dengan keindahan dan kekayaan alam Indonesia.  

Baca Juga: Hindari Belanja Berlebihan, Ini Dampak Konsumerisme terhadap Lingkungan dan Ekonomi

Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, menyebutkan bahwa album ini merupakan cara untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap pelestarian alam.

“Album ini adalah hadiah dari dan untuk alam. Setiap pendengar turut memberikan royalti kepada alam, yang sering kita nikmati tanpa disadari, kami ingin semakin banyak orang tergerak untuk melestarikan lingkungan kita,” ungkap Herlina.  

Album ini tersedia di platform Spotify dan menampilkan suara-suara unik seperti nyanyian burung cendrawasih, alunan ombak, hingga kicauan satwa hutan.

Melalui karya ini, YKAN berharap semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem Indonesia.  

Tantangan konservasi di Indonesia masih sangat besar, mulai dari pencemaran lingkungan, perburuan ilegal, hingga aktivitas perambahan dan penebangan hutan.

Sebagai organisasi yang telah berdiri selama satu dekade, YKAN memahami pentingnya memperluas kolaborasi untuk mengatasi tantangan konservasi di masa depan.

“Krisis ganda, yaitu perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, membutuhkan solusi inovatif dan kerja sama lebih luas, Together, We Find a Way menjadi semangat kami untuk terus melangkah maju,” tutup Herlina.  

Kolaborasi menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang lestari, dengan langkah bersama, visi ini bukan lagi sekadar impian, melainkan masa depan yang nyata.  

(*)

Baca Juga: Investasi untuk Lingkungan, Brand Lokal Ini Ajak Pengguna Tanam Bibit Mangrove

Ken Devina

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diluncurkan Februari 2025, Ini Syarat Awalnya