Mongolia, misalnya, memperluas tunjangan maternitas bagi pekerja informal seperti penggembala dan wiraswasta.
Di Meksiko dan Tunisia, pekerja rumah tangga mulai dimasukkan ke dalam sistem jaminan sosial.
Sementara itu, Senegal melalui skema Asuransi Kesehatan Nasionalnya berhasil menjangkau perempuan pedesaan.
UN Women pun menegaskan bahwa potensi perlindungan sosial untuk menciptakan kesetaraan gender sangat besar, menjamin kebutuhan perempuan ditempatkan sebagai prioritas.
Pemerintah di seluruh dunia dirancang untuk merancang kebijakan yang tidak hanya mengatasi tantangan ekonomi perempuan, tetapi juga memberdayakan mereka.
Sebagai bagian dari masyarakat global, kita memiliki peran penting dalam mendukung perubahan ini.
Baik melalui advokasi, edukasi, maupun dukungan langsung terhadap kebijakan yang lebih adil.
Dengan langkah bersama, perempuan dan anak perempuan dapat menikmati masa depan yang lebih cerah, setara, dan penuh harapan.
Baca Juga: Kesetaraan Gender dan Inklusivitas dalam Tata Kelola di Debat Kedua Pilkada Jatim 2024
(*)
Ken Devina