Parapuan.co - Menjelang akhir tahun 2024, banyak survei yang dilakukan terhadap tingkat kepuasan para pekerja.
Menurut laporan terbaru dari Pew Research Center yang melibatkan lebih dari 5.200 responden, setengah dari pekerja dewasa merasa sangat puas atau puas dengan pekerjaan mereka.
Dilansir dari CNBC, sebanyak 38 persen merasa cukup puas, sementara hanya 12 persen yang mengaku tidak puas.
Namun, tingkat kepuasan ini tidak merata di semua kelompok pekerja dan masih ada sejumlah masalah yang menjadi perhatian. Yuk, simak apa saja!
Siapa yang Lebih Bahagia di Tempat Kerja?
Kelompok pekerja tertentu menunjukkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata:
1. Pekerja Usia 50 Tahun ke Atas: Kelompok ini cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka, kemungkinan karena pengalaman dan stabilitas karier yang telah mereka capai.
2. Penghasilan Menengah hingga Tinggi: Mereka yang memiliki pendapatan lebih tinggi merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka.
3. Pekerja Mandiri: Orang yang bekerja untuk dirinya sendiri melaporkan tingkat kepuasan lebih tinggi, mungkin karena kebebasan dalam pengambilan keputusan dan fleksibilitas yang lebih besar.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Bagi Pekerja Gen Z, Simak
Di sisi lain, bagi pekerja yang tidak bekerja secara mandiri, hubungan dengan rekan kerja, atasan, dan pengalaman perjalanan (bagi yang memiliki perjalanan kerja) menjadi faktor utama yang memengaruhi kepuasan kerja mereka.
Titik Lemah dalam Kepuasan Kerja
Meski ada banyak hal positif, beberapa aspek pekerjaan masih menjadi sumber ketidakpuasan bagi pekerja, antara lain:
1. Kurangnya Fleksibilitas Kerja Jarak Jauh
Sebanyak 40 persen pekerja merasa tidak puas dengan fleksibilitas untuk bekerja dari jarak jauh.
Banyak perusahaan besar, seperti Amazon dan Walmart, tahun 2024 ini mengurangi kebijakan kerja jarak jauh, memicu pertanyaan tentang masa depan kerja hybrid.
2. Peluang Promosi yang Terbatas
Sebanyak 38 persen pekerja merasa tidak puas dengan peluang untuk naik jabatan.
3. Ketidakpuasan terhadap Gaji
Baca Juga: Selain Gaji, Ini 3 Hal yang Bisa Kamu Negosiasi Saat Wawancara Kerja
Masalah terkait gaji menjadi faktor utama ketidakpuasan, termasuk:
- Gaji yang tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup (80 persen).
- Gaji yang dinilai tidak sesuai dengan kualitas (71 persen) atau jumlah kerja (70 persen) yang dilakukan.
- Gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan (54 persen).
- Perasaan dibayar lebih rendah dibandingkan rekan kerja dengan tanggung jawab serupa (28 persen).
Tren Kepuasan Kerja yang Menurun
Secara keseluruhan, survei menunjukkan tingkat kepuasan pekerja mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023.
Dari sembilan indikator yang disurvei, tujuh di antaranya menunjukkan penurunan 3 hingga 7 poin persentase.
Sebagai contoh, kepuasan terhadap peluang pelatihan dan pengembangan turun dari 44 persen pada Februari 2023 menjadi hanya 37 persen pada Oktober 2024.
Selain itu, pekerja melaporkan penurunan kepuasan terhadap jumlah umpan balik yang mereka terima dan manfaat kerja yang ditawarkan oleh pemberi kerja.
Pekerja Merasa Bekerja Lebih dari yang Diminta
Meskipun banyak pekerja merasa kurang puas dengan kondisi kerja, mayoritas, yaitu 76 persen, mengaku telah memberikan usaha lebih dari yang diminta.
Namun, pekerja muda berusia 18 hingga 29 tahun lebih cenderung hanya melakukan apa yang diminta, mencerminkan pandangan generasi Z yang menolak budaya kerja berlebihan dan lebih menekankan keseimbangan hidup.
Sebanyak 1 dari 4 pekerja mengaku kemungkinan besar akan mencari pekerjaan baru dalam enam bulan ke depan.
Namun, sebagian besar (52 persen) merasa proses pencarian kerja saat ini lebih sulit dibandingkan tahun 2022, mencerminkan ketidakpastian di pasar kerja.
Baca Juga: Tantangan Mencari Kerja dan Jodoh: Begini Perasaan Pekerja terhadap Karier Menurut Survei
(*)