Terkait dengan kesetaraan gender di pasar tenaga kerja, Menkeu menyampaikan bahwa perempuan yang berkarier menghadapi tantangan dalam pembagian waktu untuk bekerja dan mengurus keluarga.
Tak hanya itu, perempuan di negara-negara berkembang cenderung membeli lebih banyak barang dan jasa yang mempromosikan kesehatan, pendidikan dan gizi dibandingkan dengan laki-laki.
Ini menciptakan potensi bagi perempuan untuk menanggung beban PPN yang lebih besar jika sistem PPN tidak memberikan transmisi, pengurangan tarif atau peringkat nol.
Secara umum, karena pendapatan perempuan cenderung lebih rendah, kebijakan perpajakan yang hanya berfokus pada peningkatan pajak tidak langsung seperti PPN dapat lebih memberatkan perempuan.
Hal ini karena pajak langsung biasanya lebih terasa bagi mereka yang memiliki pendapatan lebih rendah.
Dengan mengintegrasikan prinsip kesetaraan gender secara menyeluruh ke dalam kebijakan fiskal, pemerintah dapat memastikan bahwa fungsi pajak tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk mencerminkan kesetaraan gender secara berkelanjutan.
Mengalokasikan Pajak untuk Kesejahteraan Perempuan
Reformasi pajak bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mencapai keadilan sosial.
Oleh karena itu, Profesor Elson menekankan pentingnya bahwa pendapatan tambahan dari pajak dialokasikan untuk mendukung kesejahteraan perempuan.
Baca Juga: Jasa Raharja Dukung Inisiatif Pemerintah Provinsi untuk Permudah Pembayaran Pajak Kendaraan
Salah satu pendekatan yang disarankan adalah gender responsive budgeting, yaitu penganggaran yang mencakup alokasi dana dengan hasil yang diharapkan dalam hal kesetaraan gender.
Setiap negara memiliki prioritas yang berbeda-beda. Di beberapa negara, misalnya, alokasi dana dapat digunakan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi.
Sementara itu, negara-negara lain mungkin lebih membutuhkan investasi transportasi yang aman bagi perempuan atau perlindungan sosial yang lebih kuat.
Profesor Elson juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh untuk menentukan investasi mana yang paling efektif dan strategis.
“Tanpa perencanaan yang matang, tambahan pendapatan pajak tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi perempuan,” ujarnya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas global.
Dengan pendekatan yang berkeadilan dan berpihak pada perempuan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif dan sejahtera.
(*)
Ken Devina