Menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, dan kegagalan ovarium prematur adalah beberapa gejala yang bisa muncul.
Seringkali, kondisi ini tidak diketahui oleh dokter, padahal sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan genetik agar penanganannya lebih tepat.
Penting bagi dokter, terutama dokter umum, untuk mewaspadai kemungkinan sindrom Fragile X, khususnya pada perempuan yang mengalami masalah belajar atau kesuburan.
Tes DNA adalah cara paling akurat untuk mengetahui apakah seseorang membawa sindrom ini.
Dengan deteksi dini, penanganan yang lebih baik bisa diberikan, baik dari bidang pendidikan, terapi, maupun kesehatan reproduksi.
Penanganan Sindrom Fragile X
Meski sindrom Fragile X tidak dapat disembuhkan, dengan pengelolaan yang tepat, individu yang terkena dampak bisa belajar mengatasi tantangan yang dihadapi.
Pendidikan khusus, terapi perilaku, dan pengobatan dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan yang mendukung kehidupan yang lebih mandiri.
Pemeriksaan genetik yang tepat akan membantu perempuan menjalani kehidupan yang lebih baik dan mencapai potensi mereka.
Khususnya pada perempuan yang mengalami kesulitan belajar atau masalah kesuburan.
Baca Juga: Perempuan yang Berada di Fase Menopause Rentan Terserang Asam Urat
(*)
Ken Devina