Parapuan.co - Kawan Puan, stroke adalah salah satu penyakit yang dapat diturunkan secara genetik.
Jika dalam keluarga terdapat riwayat penyakit stroke atau jantung, perempuan dan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa di masa depan.
Namun, risiko tersebut dapat ditekan melalui langkah-langkah pencegahan dan deteksi dini.
Berikut saran dari kargiolog Profesor Dariusz Zbigniew Dudek untuk melindungi perempuan dan anak-anak dari ancaman stroke:
1. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Sejak Dini
Profesor Dudek menyarankan perempuan muda, khususnya mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat stroke atau penyakit jantung, disarankan untuk rutin memeriksakan kesehatan.
"Keluarga dengan riwayat serangan jantung atau stroke memiliki risiko lebih tinggi," papar Profesor Dariusz Zbigniew Dudek saat diwawancara PARAPUAN.
"Oleh karena itu, perempuan muda sebaiknya memeriksakan kadar lipid, glukosa, dan tekanan darah sedini mungkin. Pencegahan melalui pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan menjaga pola makan, sangat penting," imbuhnya.
- Beberapa tes penting yang perlu dilakukan meliputi:
- Kadar lipid (lemak dalam darah): Kolesterol tinggi dapat memicu penumpukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke.
Baca Juga: Perempuan Rentan Terserang Penyakit Stroke, Kenali Faktor Risikonya
- Gula darah: Kadar glukosa yang tidak terkontrol dapat menyebabkan diabetes, yang juga menjadi faktor risiko stroke.
- Tekanan darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama stroke, sehingga memantau tekanan darah sangat penting.
Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini, sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
2. Terapkan Pola Hidup Sehat
Kunci utama mencegah stroke adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
- Hindari rokok: Merokok tidak hanya merusak paru-paru tetapi juga meningkatkan risiko stroke dengan mempersempit pembuluh darah.
- Konsumsi makanan sehat: Perbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Kurangi makanan tinggi garam, gula, dan lemak trans.
- Berolahraga secara teratur: Aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, jogging, atau yoga, dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Kelola stres: Stres berkepanjangan dapat memengaruhi tekanan darah. Latihan pernapasan, meditasi, atau kegiatan relaksasi lainnya dapat membantu.
Baca Juga: Anggota Keluarga Punya Riwayat Stroke, Apakah Kamu Juga Rentan Terserang?
3. Libatkan Anak dalam Kebiasaan Sehat
Anak-anak dari keluarga dengan riwayat stroke juga perlu diajarkan kebiasaan sehat sejak dini. Misalnya dengan:
- Biasakan pola makan yang seimbang dan batasi makanan olahan.
- Dorong aktivitas fisik harian, seperti bermain di luar rumah atau berpartisipasi dalam olahraga.
- Ajarkan pentingnya menjaga berat badan ideal untuk menghindari obesitas, yang merupakan faktor risiko stroke.
4. Edukasi Keluarga tentang Risiko Genetik
Memiliki anggota keluarga, seperti ayah, ibu, atau kakek-nenek, dengan riwayat stroke meningkatkan kemungkinan risiko pada generasi berikutnya.
"Deteksi dini dapat membantu pencegahan dan mengurangi risiko penyakit di masa depan," kata Profesor Dudek.
Oleh karena itu, penting untuk mendidik seluruh keluarga mengenai:
- Pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin.
- Perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah stroke.
- Gejala awal stroke, seperti kesemutan, mati rasa pada satu sisi tubuh, atau kesulitan berbicara, agar penanganan segera dapat dilakukan.
Stroke adalah ancaman serius, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan upaya pencegahan yang konsisten.
Perempuan dan anak-anak perlu didorong untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka sejak dini, sehingga generasi berikutnya dapat terhindar dari bahaya penyakit ini.
Baca Juga: Betharia Sonata Stroke, Renang Jadi Olaraga yang Baik untuk Pemulihan
(*)