Yang mengejutkan, kondisi mental ibu tidak hanya memengaruhi dirinya sendiri, tetapi juga bayi dalam kandungannya.
Katherine Wisner, ahli kesehatan mental perinatal di Developing Brain Institute, menyatakan, “Depresi, stres, atau kecemasan selama kehamilan memiliki efek negatif pada janin, otak, dan mungkin pada keseluruhan lingkungan epigenetik janin."
Studi menunjukkan bahwa stres berlebih dapat memengaruhi perkembangan otak janin, mengakibatkan masalah kognitif, perilaku, dan pembelajaran jangka panjang pada anak.
Bahkan, bayi dari ibu yang mengalami stres berat selama kehamilan lebih berisiko mengalami gangguan perkembangan seperti autisme atau masalah mental lainnya.
Nutrisi, Stres, dan Perkembangan Janin
Penelitian oleh Robert Freedman menemukan hubungan antara tingkat stres ibu hamil dengan kadar kolin, nutrisi penting untuk perkembangan otak janin.
Ibu yang mengalami stres tinggi cenderung memiliki kadar kolin lebih rendah, yang berdampak pada kemungkinan kelahiran prematur dan gangguan perkembangan otak bayi.
Solusi sederhana yang ditemukan adalah pemberian suplemen kolin. Dalam sebuah studi, ibu yang mengonsumsi kolin melahirkan bayi tepat waktu, dan anak-anak mereka memiliki lebih sedikit masalah perilaku di kemudian hari.
Pentingnya Dukungan Kesehatan Mental