Pentingnya Mengganti Istilah Wanita dengan Perempuan untuk Mendorong Pemberdayaan

Arintha Widya - Senin, 23 Desember 2024
Mendorong pemberdayaan dengan mengganti istilah wanita jadi perempuan.
Mendorong pemberdayaan dengan mengganti istilah wanita jadi perempuan. iStockphoto

Baca Juga: Agen Pembangun Generasi, Ini Alasan Kepemimpinan Perempuan Dibutuhkan

Kata "perempuan" tidak membawa konotasi subordinasi atau kontrol, sehingga lebih mendukung narasi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

2. Menghormati Martabat Individu

Dengan menggunakan istilah yang lebih netral, masyarakat menunjukkan penghormatan terhadap peran perempuan sebagai individu yang mandiri dan berdaya.

3. Menghapus Stereotip

Kata "wanita" yang diartikan sebagai "wani ditata" dapat memperkuat stereotip bahwa perempuan harus tunduk pada aturan tertentu.

Stereotip ini dapat menghambat upaya pemberdayaan perempuan di berbagai bidang.

Peran Bahasa dalam Pemberdayaan Perempuan

Bahasa memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir dan nilai-nilai masyarakat.

Dengan memilih kata "perempuan", kita turut mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif dan setara.

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Hal ini tidak hanya penting untuk meningkatkan kesadaran gender, tetapi juga menciptakan ruang yang lebih adil bagi perempuan untuk berkembang.

Selain itu, pemilihan kata yang tepat dapat membantu mengubah cara pandang masyarakat terhadap perempuan.

Dengan menghentikan penggunaan istilah yang berkonotasi subordinasi, kita mendukung terciptanya lingkungan yang lebih mendukung pemberdayaan perempuan di berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat luas.

Jadi, penggunaan kata "perempuan" dibandingkan "wanita" bukan sekadar perdebatan linguistik.

Mengganti istilah "wanita" dengan "perempuan" secara konsisten melainkan cerminan komitmen untuk mendukung kesetaraan dan pemberdayaan.

Dalam era modern yang semakin mengedepankan inklusivitas dan keadilan, pilihan kata ini dapat menjadi langkah kecil namun signifikan dalam menciptakan perubahan besar.

Dengan menghormati martabat perempuan melalui bahasa, kita turut membangun masyarakat yang lebih setara dan adil bagi semua.

Kawan Puan, yuk mulai sekarang prioritaskan penggunaan istilah perempuan alih-alih wanita.

Baca Juga: Seberapa Jauh Seorang Perempuan Bisa Mandiri? Ini Jawabannya!

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Langkah Mudah Membersikan Oven Usai Digunakan Memasak Kue Natal