- Kandung Kemih yang Kecil
Kandung kemih anak mungkin belum berkembang cukup besar untuk menampung urine yang diproduksi sepanjang malam.
- Kurangnya Kesadaran Akan Kandung Kemih Penuh
Jika saraf yang mengontrol kandung kemih belum matang sepenuhnya, anak mungkin tidak terbangun saat kandung kemih penuh, terutama jika ia tidur sangat nyenyak.
- Ketidakseimbangan Hormon
Pada masa kanak-kanak, beberapa anak tidak memproduksi cukup hormon anti-diuretik (ADH), yang seharusnya memperlambat produksi urine di malam hari.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi ini dapat menyulitkan anak untuk menahan keinginan buang air kecil. Gejalanya meliputi nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, dan warna urine yang tidak biasa.
- Sleep Apnea
Gangguan tidur seperti sleep apnea, yang sering disebabkan oleh pembengkakan amandel atau adenoid, dapat mengganggu pola tidur anak dan menyebabkan mengompol.
- Diabetes
Pada anak yang sebelumnya tidak mengompol, kondisi ini bisa menjadi tanda awal diabetes.
Gejala lainnya meliputi rasa haus berlebih, kelelahan ekstrem, dan penurunan berat badan meskipun nafsu makan tetap baik.
- Konstipasi Kronis
Konstipasi yang berlangsung lama dapat memengaruhi otot-otot yang mengontrol buang air kecil dan menyebabkan anak mengompol.
- Masalah Struktural atau Saraf
Meskipun jarang, kelainan pada struktur saluran kemih atau sistem saraf juga dapat menjadi penyebab.