Anak di Atas 7 Tahun Masih Mengompol? Kenali Penyebab dan Kapan Harus ke Dokter

Arintha Widya - Senin, 23 Desember 2024
Redflag ketika anak di atas 7 tahun masih mengompol.
Redflag ketika anak di atas 7 tahun masih mengompol. ~Userc0373230_9

Parapuan.co - Mengompol atau dikenal dengan istilah medis nocturnal enuresis merupakan kondisi di mana anak buang air kecil tanpa sengaja saat tidur.

Meski umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 7 tahun, mengompol di usia yang lebih tua dapat menjadi tanda masalah yang perlu diperhatikan.

Apakah putra atau putri Kawan Puan ada yang masih mengompol di atas usia 7 tahu?

Pahami penyebab, faktor risiko, dan kapan kamu harus ke dokter sebagaimana dirangkum dari Mayo Clinic di bawah ini!

Kapan Mengompol Menjadi Red Flag?

Secara umum, anak diharapkan memiliki kontrol kandung kemih sepenuhnya pada malam hari sekitar usia 5 hingga 7 tahun.

Kamu harus mewaspadai beberapa tanda red flag berikut sebelum memutuskan untuk konsultasi dengan dokter:

  • Masih mengompol di usia di atas 7 tahun.
  • Mulai mengompol kembali setelah beberapa bulan kering (tidak mengompol) di malam hari.
  • Mengalami gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, sering merasa haus, urine berwarna merah atau merah muda, konstipasi, atau mendengkur saat tidur.

Penyebab Anak Mengompol di Usia di Atas 7 Tahun

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab anak masih mengompol di usia lebih dari 7 tahun, yaitu:

Baca Juga: Simak Cara Mudah Hilangkan Bau Pesing di Kasur, Ini Kuncinya!

  • Kandung Kemih yang Kecil

Kandung kemih anak mungkin belum berkembang cukup besar untuk menampung urine yang diproduksi sepanjang malam.

  • Kurangnya Kesadaran Akan Kandung Kemih Penuh

Jika saraf yang mengontrol kandung kemih belum matang sepenuhnya, anak mungkin tidak terbangun saat kandung kemih penuh, terutama jika ia tidur sangat nyenyak.

  • Ketidakseimbangan Hormon

Pada masa kanak-kanak, beberapa anak tidak memproduksi cukup hormon anti-diuretik (ADH), yang seharusnya memperlambat produksi urine di malam hari.

  • Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi ini dapat menyulitkan anak untuk menahan keinginan buang air kecil. Gejalanya meliputi nyeri saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil yang meningkat, dan warna urine yang tidak biasa.

  • Sleep Apnea

Gangguan tidur seperti sleep apnea, yang sering disebabkan oleh pembengkakan amandel atau adenoid, dapat mengganggu pola tidur anak dan menyebabkan mengompol.

  • Diabetes

Pada anak yang sebelumnya tidak mengompol, kondisi ini bisa menjadi tanda awal diabetes.

Gejala lainnya meliputi rasa haus berlebih, kelelahan ekstrem, dan penurunan berat badan meskipun nafsu makan tetap baik.

  • Konstipasi Kronis

Konstipasi yang berlangsung lama dapat memengaruhi otot-otot yang mengontrol buang air kecil dan menyebabkan anak mengompol.

  • Masalah Struktural atau Saraf

Meskipun jarang, kelainan pada struktur saluran kemih atau sistem saraf juga dapat menjadi penyebab.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Pesing di Karpet Karena Anak Mengompol

Faktor Risiko Mengompol di Usia di Atas 7 Tahun

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko anak tetap mengompol, antara lain:

1. Stres atau Kecemasan: Perubahan besar seperti pindah sekolah, kedatangan anggota keluarga baru, atau tidur jauh dari rumah dapat memicu mengompol.

2. Riwayat Keluarga: Jika salah satu atau kedua orang tua pernah mengompol saat kecil, anak memiliki risiko lebih besar mengalami hal yang sama.

3. ADHD: Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder lebih rentan mengalami mengompol.

Komplikasi yang Mungkin Timbul

Meskipun mengompol tidak berbahaya secara fisik, kondisi ini dapat memengaruhi psikologis anak, antara lain:

1. Rasa bersalah dan malu yang dapat menurunkan kepercayaan diri.

2. Kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi, seperti ikut kegiatan menginap atau berkemah.

Baca Juga: Anak Mengompol? Begini Cara Menghilangkan Bau Pesing di Pakaian Anak

3. Risiko ruam di area genital akibat tidur dengan pakaian basah.

Langkah yang Bisa Dilakukan

Jika anak Kawan Puan masih mengompol di atas usia 7 tahun, beberapa langkah berikut dapat membantu:

1. Konsultasi dengan Dokter: Periksakan anak untuk mengetahui kemungkinan penyebab medis yang melatarbelakanginya.

2. Latihan Kandung Kemih: Ajak anak untuk melatih kontrol kandung kemih dengan mengatur waktu ke kamar mandi sebelum tidur.

3. Gunakan Alarm Kelembapan: Alat ini dapat membantu anak terbangun saat mulai mengompol.

4. Berikan Dukungan Emosional: Jangan menghukum anak. Berikan pengertian bahwa ini bukan kesalahannya dan merupakan bagian dari proses.

Dengan memahami penyebab dan memberikan penanganan yang tepat, kamu dapat membantu anak mengatasi masalah ini dan mendukung perkembangan emosionalnya.

Baca Juga: Mungkinkah Melakukan Toilet Training di Malam Hari? Pahami Ini Dulu

(*)

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Anak di Atas 7 Tahun Masih Mengompol? Kenali Penyebab dan Kapan Harus ke Dokter