"Sebagian besar produk modern telah mengurangi atau mengganti bahan berbahaya ini untuk memenuhi standar keamanan internasional (kadar para-phenylenediamine (PPD) hingga maksimum 2 persen setelah pencampuran) seperti yang ditetapkan oleh BPOM)," ujar dokter Arin dikutip dari Kompas.com.
2. Lakukan Tes Alergi
Sebelum memasuki proses pewarnaan, alangkah baiknya melakukan tes alergi (patch test) 48 jam sebelumnya.
Tes ini dilakukan dengan cara mengoleskan sedikit produk di area kecil kulit, misal belakang telinga atau lipatan siku.
Kemudian amati apakah muncul reaksi alergi seperti gatal, kemerahan, atau pembengkakan.
3. Pakai Peralatan Pelindung
Berikutnya, jangan lupa untuk selalu menggunakan sarung tangan selama proses pewarnaan untuk menghindari kontak langsung antara bahan kimia dan kulit.
Selain itu, aplikasikan pewarna rambut sesuai instruksi pada kemasan, termasuk durasi waktu yang dianjurkan agar hasilnya optimal tanpa merusak rambut.
Baca Juga: Seberapa Sering Rambut Perempuan Harus Dipotong? Ini Penjelasannya