Di sisi lain, desakan rahim yang sangat parah bisa juga menyumbat saluran kencing dan menyebabkan urine tidak dapat dikeluarkan (retensi urine).
Pada trimester kedua (kehamilan usia di atas 12 minggu), rahim akan membesar dan naik meninggalkan rongga panggul, akibatnya desakan pada kandung kemih akan berkurang.
Hal ini menyebabkan gejala anyang-anyangan akan berkurang setelah melewati trimester pertama kehamilan.
Ibu Hamil Lebih Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Lebih lanjut, situasi sering buang air kecil pada ibu hamil ini biasanya lebih rentan terjadi pada malam hari.
Hal ini tentu sangat mengganggu dan menyebabkan kelelahan pada ibu hamil karena sering terbangun malam hari untuk berkemih.
Posisi berbaring saat tidur menyebabkan peningkatan volume darah dari perifer kembali ke jantung, yang selanjutnya akan meningkatkan volume darah ke ginjal.
Akibatnya, volume urine yang dihasilkan oleh ginjal semakin bertambah dan frekuensi berkemih semakin sering.
Baca Juga: Apabila Perempuan Positif HIV Hamil, Apakah Anaknya Tertular?
(*)