Catcalling Bukan Candaan Tetapi Bentuk Pelecehan pada Perempuan

Saras Bening Sumunar - Kamis, 9 Januari 2025
Catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual pada perempuan.
Catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual pada perempuan. IstockPhoto

Mirisnya, tubuh perempuan kerap dipandang sebagai objek yang membuat laki-laki merasa tergoda.

Padahal, pelecehan verbal cat calling ini terjadi lantaran pikiran kotor sang pelaku atau catcaller.

Bisa diartikan bahwa catcalling sebenarnya terjadi bukan karena penampilan atau pakaian yang digunakan korban.

Melainkan memang kultur si pelaku pelecehan yang memandang perempuan sebagai objek seksual.

Walaupun catcalling termasuk pelecehan seksual, sangat disayangkan aturan hukum kasus ini masih cukup lemah.

Bukan hanya itu, anggapan bahwa catcalling sebagai candaan atau pujian juga membuat bentuk pelecehan seksual ini menjadi samar.

Oleh karena itu, ketika perempuan yang mengalami catcalling di ruang publik, penting untuk memberikan perlawanan pada pelaku.

Apalagi kejadian ini bukan hanya membuatmu tidak nyaman tapi juga berdampak pada kesehatan mental.

Ingat bahwa, apapun bentuk pelecehan seksual baik verbal, fisik, maupun digital perlu dilawan dan memberikan hukuman untuk pelaku.

Baca Juga: Pelari Perempuan Rentan Alami Catcalling, Ini Cara Ulfa Silviana Menghadapinya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

PPPK Paruh Waktu Jadi Solusi Bagi Tenaga Non-ASN yang Tidak Lulus Seleksi