Parapuan.co - Baru dimulai beberapa hari, di media sosial ramai soal keluhan makanan basi di program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Banyak pihak menduga sayuran basi karena makanan ditutup saat masih panas. Benarkah demikian?
Rupanya, menurut DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum, seorang dokter sekaligus Ahli Gizi Masyarakat, ada beberapa penyebab utama yang membuat sayuran cepat basi.
Apa saja? Simak penjelasan Dokter Tan sebagaimana dirangkum dari Kompas.com berikut ini!
1. Perubahan Suhu dalam Waktu Kritis
Dr. Tan menegaskan bahwa makanan matang sebaiknya segera dikonsumsi dalam waktu maksimal dua jam setelah selesai dimasak.
"Jika makanan dibiarkan lebih dari dua jam, maka suhu makanan akan memasuki rentang kritis antara 5 hingga 60 derajat Celsius," papar dr. Tan.
Pada suhu tersebut, bakteri dan jamur lebih mudah berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko makanan basi.
Kondisi ini dapat terjadi apabila makanan tidak segera dikonsumsi selagi masih panas dan suhunya terus berubah-ubah.
Baca Juga: Ide Menu Sarapan untuk Keluarga, Ini Resep Telur Orak Arik Sayuran
2. Tidak Dipengaruhi oleh Penutupan saat Panas
Sebagian orang mengira makanan yang ditutup saat masih panas merupakan penyebab utama sayuran basi.
Dr. Tan membantah hal ini, dengan menyebutkan bahwa menutup makanan panas sebenarnya tidak bermasalah selama makanan tersebut segera dikonsumsi.
"Makanan dengan suhu 80 hingga 100 derajat Celsius yang ditutup akan perlahan menurun suhunya. Itu tidak masalah, asal makanan dikonsumsi dalam waktu yang aman," ungkap dr. Tan.
Masalah muncul ketika makanan dibiarkan lebih dari lima jam dan suhunya turun ke kisaran 30 hingga 40 derajat Celsius.
Hal tersebut bisa membuat bakteri berkembang pesat, sehingga menyebabkan makanan cepat basi.
3. Distribusi Tanpa Fasilitas Penghangat
Penyebab lain makanan basi yang sangat berpengaruh adalah proses distribusinya.
Menurut Dokter Tan, makanan cepat basi karena sering diangkut menggunakan kendaraan seperti pickup biasa, yang tidak dilengkapi dengan penghangat khusus.
Baca Juga: Kata Ahli Soal Mi sebagai Pengganti Nasi dalam Program Makan Bergizi Gratis
"Alat transportasi yang digunakan hanyalah pickup tanpa penghangat makanan, sehingga wajar jika banyak siswa mengeluhkan sayuran basi," katanya.
Ketiadaan fasilitas penghangat selama transportasi membuat suhu makanan tidak terjaga dengan baik hingga tiba di lokasi tujuan.
4. Pentingnya Memanaskan Makanan demi Keamanan
Dr. Tan menekankan pentingnya memastikan keamanan dan higienitas makanan sejak proses pengolahan hingga makanan diterima oleh para siswa.
"Makanan perlu dipanaskan untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan menjaga keamanannya hingga sampai ke tangan konsumen," tambah dr. Tan.
Dokter Tan juga mengimbau agar makanan tetap disajikan dalam kondisi hangat.
Selain menjaga rasa, memanaskan makanan dapat membantu membunuh bakteri dan jamur yang mungkin berkembang selama proses distribusi.
Itulah tadi beberapa penyebab makanan basi, termasuk sayuran dalam menu program Makan Bergizi Gratis.
Semoga setelah membaca informasi di atas, hal yang terjadi dapat diminimalkan di masa depan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Susu Ikan yang Viral di Medsos, Bisakah Gantikan Susu Sapi?
(*)