Baca Juga: Tips Mengelola Dana Darurat, Apa yang Dilakukan Jika Sudah Menggunakannya?
Survei Bank of America menemukan bahwa hampir 60 persen Gen Z tidak memiliki tabungan darurat untuk menutupi biaya hidup selama tiga bulan.
Banyak dari mereka bahkan merasa pendapatannya terlalu rendah untuk menabung, apalagi untuk investasi atau dana pensiun.
8. Rentan terhadap PHK
Studi EY 2023 Gen Z Segmentation menunjukkan bahwa ketidakpastian ekonomi dan pasar kerja menjadi stresor utama bagi Gen Z.
Gelombang PHK yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat mereka kehilangan kepercayaan pada stabilitas pekerjaan.
Akibatnya, sebagian besar Gen Z mengambil pekerjaan sementara yang sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
9. Pengeluaran pada Pengalaman Sosial
Tekanan dari media sosial mendorong Gen Z untuk menghabiskan uang lebih banyak pada pengalaman seperti makan di luar, liburan, atau hiburan.
Menurut survei Bank of America, banyak dari mereka menggunakan sisa pendapatannya untuk pengeluaran ini sebagai cara menjaga kesehatan mental dan memenuhi ekspektasi sosial.
Baca Juga: Disinggung Apindo, Pekerja Bisa Lakukan Ini untuk Kemungkinan PHK Imbas Kenaikan UMP
10. Kurangnya Literasi Keuangan
Studi dari TIAA Institute menemukan adanya kesenjangan literasi keuangan antara Gen Z dan generasi sebelumnya.
Minimnya pendidikan tentang pengelolaan keuangan membuat banyak Gen Z kesulitan menabung dan merencanakan masa depan mereka.
11. Tekanan Konsumerisme Impulsif
Media sosial dan e-commerce mempermudah Gen Z untuk melakukan pembelian impulsif.
Tekanan dari influencer dan kemudahan teknologi pembayaran meningkatkan konsumsi yang sering kali bersifat sementara namun menambah beban utang.
Dari informasi di atas, bisa dibilang bahwa Gen Z menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, mulai dari utang pendidikan hingga ketidakstabilan pekerjaan.
Dengan melihat kenyataan ini, kita dapat menghapus stigma negatif yang sering melekat pada generasi muda dan mulai mendukung mereka dengan memberikan pendidikan keuangan, kesempatan kerja yang lebih inklusif, dan kebijakan ekonomi yang adil.
Baca Juga: Hindari Pembelian Impulsif, Ini 3 Tips Hemat Belanja Kebutuhan Lebaran
(*)