Baca Juga: 5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein, Alami Masalah Rambut hingga Kulit
"Protein juga membantu mengatur kadar gula darah, yang dapat mencegah lonjakan energi dan kelelahan di sore hari," kata Joanna Lyall.
Sumber protein yang baik termasuk ikan, daging tanpa lemak, tahu, kacang-kacangan, telur, dan biji-bijian.
3. Kalsium dan Vitamin D
Perimenopause meningkatkan risiko osteoporosis akibat penurunan kadar estrogen.
Oleh karena itu, asupan kalsium dan vitamin D menjadi sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang.
"Kita sering menganggap susu sebagai satu-satunya sumber kalsium, tetapi ada banyak sumber lain seperti ikan sarden, sereal yang diperkaya, susu nabati, dan sayuran hijau," jelas Clare Bourne.
Vitamin D, yang bisa diperoleh dari paparan sinar matahari, telur, ikan berlemak, dan jamur, juga diperlukan untuk penyerapan kalsium yang optimal.
4. Omega-3
Asam lemak omega-3 membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang berperan dalam mengatasi gejala perimenopause seperti perubahan suasana hati dan nyeri sendi.
Baca Juga: Ini 3 Perbedaan Telur Omega-3 dan Telur Biasa, Dilihat dari Nutrisinya
"Lemak sehat ini juga mendukung produksi hormon serta kesehatan otak dan kulit," kata Joanna.
Sumber omega-3 terbaik termasuk ikan salmon, mackerel, sarden, biji rami, dan kenari.
5. Pola Makan ala Mediterania
Para ahli merekomendasikan pola makan Mediterania, yang kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan.
"Ini bukan diet yang kaku, tetapi lebih kepada gaya makan yang bisa disesuaikan dengan selera dan anggaran," jelas Emma Bardwell, nutrisionis dan rekanan penulis The Perimenopause Solution.
Penelitian juga menunjukkan bahwa diet ini dapat membantu mengurangi peradangan, mendukung kesehatan jantung, dan menunda menopause alami.
Menjalani perimenopause dengan lebih baik bukan hanya soal mengelola gejala, tetapi juga memastikan kesehatan jangka panjang.
"Jika kamu membuat perubahan dalam pola makan selama perimenopause, kamu lebih mungkin memiliki paruh kedua kehidupan yang lebih sehat," ujar Joanna.
Dengan memahami kebutuhan nutrisi yang tepat, perempuan dapat lebih siap menghadapi transisi menuju menopause dengan tubuh yang lebih kuat dan sehat.
Apakah Kawan Puan sudah berada atau memasuki kemungkinan fase perimenopause?
Baca Juga: Apa Itu Mindful Eating yang Dinilai Jadi Pola Makan Lebih Sehat untuk Tubuh?
(*)