Baca Juga: Review Film Tebusan Dosa, Harapan dalam Kisah Penuh Teror dan Misteri
Akibatnya, adegan horor yang menampilkan penderitaan perempuan bisa terasa lebih menyakitkan dan menegangkan bagi penonton perempuan.
2. Pengaruh Sosial dan Budaya
Dalam banyak budaya, perempuan diajarkan untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap bahaya.
Oleh karena itu, adegan horor yang menggambarkan situasi berbahaya terasa lebih nyata dan menegangkan karena sesuai dengan peringatan yang sering mereka dengar sejak kecil.
3. Perbedaan Biologis dalam Mengolah Ketakutan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih mungkin mengalami kecemasan setelah menonton film horor dibandingkan laki-laki.
Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan hormon dan cara kerja otak dalam memproses ancaman serta stres.
Tapi, Mengapa Banyak Perempuan Justru Menyukai Film Horor?
Meskipun banyak perempuan merasa film horor lebih menakutkan bagi mereka, ada juga yang justru menemukan hiburan dan kekuatan dalam genre ini.
Baca Juga: Totalitas Febby Rastanty Perankan Karakter Perempuan di Film Wanita Ahli Neraka
Anna Bogutskaya dalam artikelnya menjelaskan bahwa film horor memberikan ruang bagi perempuan untuk merasakan emosi yang sering kali sulit diungkapkan, seperti kemarahan, ketakutan, dan kegelisahan.
Lebih dari itu, horor saat ini sedang mengalami "renaisans feminis", di mana banyak film mulai menampilkan narasi yang lebih kuat tentang perempuan.
Karakter perempuan tidak lagi hanya menjadi korban, tetapi juga pahlawan yang melawan ketakutan mereka.
Film seperti Ready or Not (2019) dan The Invisible Man (2020), yang menunjukkan bagaimana perempuan bisa mengambil kendali atas ketakutan mereka dan menghadapi ancaman secara langsung.
Bagaimana Perempuan Bisa Menikmati Film Horor?
Bagi perempuan yang ingin menikmati film horor tanpa terlalu merasa terbebani oleh ketakutan yang ditimbulkan, ada beberapa cara:
- Pilih subgenre yang lebih ringan, seperti horor psikologis atau misteri.
- Tonton bersama teman atau pasangan agar lebih terasa aman.
- Tonton di siang hari atau dalam kondisi yang lebih nyaman untuk mengurangi intensitas ketakutan.
- Kenali batas diri, dan jangan memaksakan diri jika merasa terlalu tidak nyaman.
Film horor sering kali lebih menakutkan bagi perempuan karena banyak elemen dalam cerita yang mencerminkan ketakutan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, di sisi lain, film horor juga menjadi ruang bagi perempuan untuk menghadapi dan memahami ketakutan mereka.
Dengan semakin banyaknya film horor yang menampilkan karakter perempuan yang lebih kuat dan mandiri, genre ini pun terus berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan menakutkan—melainkan juga refleksi dan ekspresi dari pengalaman perempuan di dunia nyata.
Apakah Kawan Puan termasuk yang takut atau justru menikmati film horor, nih?
Baca Juga: Fanny Ghassani dan Agla Jalani Hubungan Ibu-Anak Penuh Teror di Film Horor Sebelum 7 Hari
(*)