Film Horor Lebih Menakutkan Bagi Perempuan karena Merefleksi Ketakutan Nyata Sehari-hari?

Arintha Widya - Senin, 3 Februari 2025
Film Horor Lebih Menakutkan Bagi Perempuan karena Merefleksi Ketakutan Nyata Sehari-hari?
Film Horor Lebih Menakutkan Bagi Perempuan karena Merefleksi Ketakutan Nyata Sehari-hari? iStockphoto

Parapuan.co - Film horor bukan sekadar hiburan, tetapi juga cerminan dari berbagai ketakutan yang ada di kehidupan nyata.

Menariknya, banyak perempuan merasa bahwa film horor lebih menakutkan bagi mereka dibandingkan laki-laki. Mengapa demikian?

Salah satu alasannya adalah karena banyak film horor yang menggambarkan ancaman yang sangat relevan dengan pengalaman perempuan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Anna Bogutskaya, penulis di Harper's Bazaar. Anna mengungkapkan:

"Kita telah menghabiskan ribuan tahun dicap sebagai 'jenis kelamin yang lebih lemah' dan akhirnya berada di jalur menuju kesetaraan. Bagaimana mungkin kita bisa menikmati dunia di mana perempuan secara teratur didominasi, dimutilasi, dirayu, dan dibunuh?"

Namun, di sisi lain, film horor juga memiliki daya tarik tersendiri bagi perempuan.

Seperti yang dikatakan Anna Bogutskaya dalam artikelnya Carry on Screaming: Why Women Are Drawn to Horror dirangkum dari Harper's Bazaar, ada banyak perempuan yang justru menikmati film horor karena mereka menemukan ruang untuk mengeksplorasi emosi yang sering kali sulit diungkapkan.

Dengan menonton film horor, mereka bisa merasakan ketakutan yang nyata, tetapi dalam lingkungan yang aman dan terkendali.

Ketakutan dalam Film Horor yang Nyata bagi Perempuan

Baca Juga: Mengenal Anna Jobling, Pemeran Karakter Hantu di Film Horor Lembayung

Banyak film horor mengambil inspirasi dari ketakutan yang secara psikologis lebih dekat dengan perempuan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Ancaman Penguntitan dan Pelecehan

  • Film seperti Halloween (1978) dan Scream (1996) menggambarkan sosok penjahat yang menguntit atau menyerang perempuan.
  • Ketakutan ini bukan hanya fiksi, tetapi juga realitas yang sering dialami perempuan dalam kehidupan nyata, mulai dari pelecehan di jalan hingga kasus kekerasan dalam rumah tangga.

2. Ketakutan akan Ruang Pribadi yang Dilanggar

  • Film seperti The Strangers (2008) menggambarkan teror ketika seseorang masuk ke dalam rumah tanpa izin.
  • Perempuan sering kali merasa lebih rentan terhadap ancaman seperti ini, baik di dunia nyata maupun dalam fiksi.

3. Tekanan Sosial dan Peran Gender

  • Film horor juga sering menggambarkan perempuan sebagai korban yang harus bertahan hidup, seperti dalam Carrie (1976) dan Hereditary (2018).
  • Karakter perempuan dalam film horor sering kali melambangkan bagaimana mereka harus menghadapi berbagai tantangan sosial, mulai dari ekspektasi masyarakat hingga kekerasan berbasis gender.

4. Ketakutan akan Kehamilan dan Tubuh Perempuan

  • Beberapa film horor mengeksplorasi ketakutan terkait tubuh perempuan, seperti Rosemary’s Baby (1968), yang menyoroti ketakutan akan kehamilan dan kehilangan kendali atas tubuh sendiri.
  • Hal ini mencerminkan kecemasan yang nyata tentang kesehatan reproduksi dan kontrol atas tubuh perempuan.

Mengapa Perempuan Lebih Takut terhadap Film Horor?

Selain refleksi dari ketakutan nyata, ada beberapa faktor lain yang membuat perempuan cenderung lebih merasakan ketakutan saat menonton film horor:

1. Respons Emosional yang Lebih Kuat

Studi psikologi menunjukkan bahwa perempuan cenderung memiliki empati lebih tinggi, yang membuat mereka lebih terhubung secara emosional dengan karakter di layar.

Baca Juga: Review Film Tebusan Dosa, Harapan dalam Kisah Penuh Teror dan Misteri

Akibatnya, adegan horor yang menampilkan penderitaan perempuan bisa terasa lebih menyakitkan dan menegangkan bagi penonton perempuan.

2. Pengaruh Sosial dan Budaya

Dalam banyak budaya, perempuan diajarkan untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap bahaya.

Oleh karena itu, adegan horor yang menggambarkan situasi berbahaya terasa lebih nyata dan menegangkan karena sesuai dengan peringatan yang sering mereka dengar sejak kecil.

3. Perbedaan Biologis dalam Mengolah Ketakutan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih mungkin mengalami kecemasan setelah menonton film horor dibandingkan laki-laki.

Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan hormon dan cara kerja otak dalam memproses ancaman serta stres.

Tapi, Mengapa Banyak Perempuan Justru Menyukai Film Horor?

Meskipun banyak perempuan merasa film horor lebih menakutkan bagi mereka, ada juga yang justru menemukan hiburan dan kekuatan dalam genre ini.

Baca Juga: Totalitas Febby Rastanty Perankan Karakter Perempuan di Film Wanita Ahli Neraka

Anna Bogutskaya dalam artikelnya menjelaskan bahwa film horor memberikan ruang bagi perempuan untuk merasakan emosi yang sering kali sulit diungkapkan, seperti kemarahan, ketakutan, dan kegelisahan.

Lebih dari itu, horor saat ini sedang mengalami "renaisans feminis", di mana banyak film mulai menampilkan narasi yang lebih kuat tentang perempuan.

Karakter perempuan tidak lagi hanya menjadi korban, tetapi juga pahlawan yang melawan ketakutan mereka.

Film seperti Ready or Not (2019) dan The Invisible Man (2020), yang menunjukkan bagaimana perempuan bisa mengambil kendali atas ketakutan mereka dan menghadapi ancaman secara langsung.

Bagaimana Perempuan Bisa Menikmati Film Horor?

Bagi perempuan yang ingin menikmati film horor tanpa terlalu merasa terbebani oleh ketakutan yang ditimbulkan, ada beberapa cara:

  • Pilih subgenre yang lebih ringan, seperti horor psikologis atau misteri.
  • Tonton bersama teman atau pasangan agar lebih terasa aman.
  • Tonton di siang hari atau dalam kondisi yang lebih nyaman untuk mengurangi intensitas ketakutan.
  • Kenali batas diri, dan jangan memaksakan diri jika merasa terlalu tidak nyaman.

Film horor sering kali lebih menakutkan bagi perempuan karena banyak elemen dalam cerita yang mencerminkan ketakutan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, di sisi lain, film horor juga menjadi ruang bagi perempuan untuk menghadapi dan memahami ketakutan mereka.

Dengan semakin banyaknya film horor yang menampilkan karakter perempuan yang lebih kuat dan mandiri, genre ini pun terus berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan menakutkan—melainkan juga refleksi dan ekspresi dari pengalaman perempuan di dunia nyata.

Apakah Kawan Puan termasuk yang takut atau justru menikmati film horor, nih?

Baca Juga: Fanny Ghassani dan Agla Jalani Hubungan Ibu-Anak Penuh Teror di Film Horor Sebelum 7 Hari

(*)

Sumber: Harper's Bazaar
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Alasan Mengapa Tidur Siang Itu Penting, Terutama untuk Perempuan