Olahraga Ketika Tubuh Kurang Tidur Berbahaya untuk Perempuan, Mengapa?

Saras Bening Sumunar - Jumat, 7 Februari 2025
Bahaya olahraga ketika kurang tidur.
Bahaya olahraga ketika kurang tidur. Jajah-sireenut

Parapuan.co - Olahraga secara rutin memang menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga kesehatan tubuh perempuan.

Melakukan aktivitas fisik secara teratur bukan hanya meningkatkan kebugaran, tapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.

Namun, penting untuk Kawan Puan ingat bahwa olahraga yang efektif dan aman memerlukan kondisi tubuh yang prima, termasuk mendapatkan tidur yang cukup.

Tidur bukan hanya soal waktu istirahat tapi juga periode penting untuk melakukan regenerasi sel, pemulihan otot, dan penyeimbangan hormon.

Ketika kamu memaksakan diri untuk berolahraga dalam kondisi kurang tidur, bukan manfaat yang didapat, melainkan potensi bahaya yang mengintai.

Kurang tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif, koordinasi motorik, dan respons tubuh terhadap stres fisik, yang semuanya berperan krusial dalam aktivitas olahraga.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengalami hipoglikemia atau mengalami kadar gula darah rendah pada Minggu (2/2/2025) lalu, Budi Gunadi 

Hal ini disebabkan oleh badan yang dipaksakan untuk berlari pagi meski tubuhnya kelelahan.

Alhasil, Budi Gunadi Sadikin tergelincir karena keseimbangan tubuhnya tidak stabil.

Baca Juga: 5 Olahraga Ini Bisa Membuat Perempuan Bahagia Usai Melakukannya

Berkaca dari apa yang dialami oleh Budi Gunadi Sadikin, penting bagi Kawan Puan untuk mengetahui bahwa berolahraga saat tubuh kurang tidur dapat berdampak buruk.

Merujuk dari laman Pillowberikut ulasan lengkapnya untuk kamu!

1. Meningkatkan Risiko Cedera

Kurang tidur berdampak negatif pada fungsi kognitif, termasuk penurunan konsentrasi, kewaspadaan, dan waktu reaksi.

Dalam konteks olahraga, hal ini berarti kamu mungkin tidak mampu merespons situasi dengan cepat dan meningkatkan risiko cedera.

Misalnya, dalam olahraga kontak seperti sepak bola atau basket, respons yang lambat dapat menyebabkan tabrakan atau jatuh.

Selain itu, kurang tidur dapat mengganggu proses pemulihan otot, membuatnya lebih rentan terhadap cedera seperti kram atau robekan otot.

Bisa diartikan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko cedera karena reaksi tubuh yang lebih lambat dan kemampuan menilai yang terganggu akibat kelelahan.

2. Gangguan pada Sistem Kekebalan Tubuh

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Motivasi Berolahraga Agar Tetap Sehat dan Produktif

Tidur yang cukup berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Kurang tidur dapat menurunkan produksi sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan.

Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ketika kamu berolahraga dalam kondisi kurang tidur, tubuh mengalami stres tambahan, yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

Ini berarti kamu tidak hanya lebih rentan terhadap infeksi seperti flu, tetapi juga pemulihan dari cedera atau kelelahan akan memakan waktu lebih lama.

3. Meningkatkan Risiko Masalah Kardiovaskular

Kurang tidur telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kardiovaskular, termasuk hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Saat kamu berolahraga dalam kondisi kurang tidur, tekanan pada sistem kardiovaskular meningkat.

Detak jantung dan tekanan darah cenderung lebih tinggi, yang dapat membebani jantung secara berlebihan.

Dalam jangka panjang, kombinasi antara kurang tidur dan aktivitas fisik yang intens dapat meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular.

Oleh karena itu, memastikan tidur yang cukup sebelum berolahraga adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jantung.

Baca Juga: Survei Ungkap 9 dari 10 Orang Indonesia Rutin Olahraga, Aktivitas Ini Paling Populer

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Viral di TikTok Bayi Dikerok sampai Gosong, Ini Dampak Buruknya