Ciri-Ciri Atasan Red Flag yang Perlu Diwaspadai Karyawan, Seperti Apa?

Arintha Widya - Senin, 17 Februari 2025
Ciri-ciri atasan red flag yang perlu diwaspadai.
Ciri-ciri atasan red flag yang perlu diwaspadai. designer491

Parapuan.co - Dalam dunia kerja, memiliki atasan yang suportif dan mampu membangun tim dengan baik adalah salah satu faktor penting bagi kesejahteraan karyawan.

Namun, tidak semua atasan memiliki kepemimpinan yang sehat. Ada atasan yang menunjukkan red flag.

Atasan red flag bisa berdampak buruk bagi tim dan lingkungan kerja. Berikut ciri-ciri atasan red flag menurut Talita Zulmi, Founder Bicara HR!

1. Merasa Superior

Seorang atasan red flag cenderung menciptakan batas yang sangat tegas antara dirinya dan tim.

Hubungan kerja yang terjalin terasa seperti ada tembok besar yang memisahkan atasan dan bawahan.

Hal ini dapat membuat lingkungan kerja menjadi kaku dan tidak nyaman, di mana bawahan merasa tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi secara setara.

2. Sulit untuk Mau Mendengarkan Tim

Ketika seorang atasan merasa dirinya lebih tinggi dari yang lain, ia sering kali menganggap dirinya sebagai yang paling pintar dan selalu benar.

Baca Juga: Atasan Menghubungi di Luar Jam Kerja, Ini yang Bisa Karyawan Lakukan!

Akibatnya, ia tidak memiliki kemauan untuk mendengarkan masukan atau pendapat dari timnya.

Keputusan diambil secara sepihak tanpa mempertimbangkan perspektif lain, yang bisa berdampak buruk pada efektivitas kerja tim.

3. Menutup Komunikasi Dua Arah dengan Tim

Atasan yang red flag tidak hanya sulit mendengarkan tim, tetapi juga cenderung menutup komunikasi dua arah.

Mereka lebih suka memberikan instruksi secara sepihak tanpa menerima umpan balik dari tim.

Akibatnya, karyawan merasa tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat atau kekhawatiran mereka.

Hal ini mengakibatkan komunikasi menjadi tidak sehat dan tim merasa tidak dihargai.

4. Bukan Membangun, Tetapi Menjatuhkan

Saat tim mengalami kesulitan atau performanya menurun, seorang atasan yang baik akan berusaha mencari solusi dan membangun kepercayaan diri timnya.

Baca Juga: 5 Negara Ini Izinkan Pekerja Abaikan Panggilan Atasan di Luar Jam Kerja

Namun, atasan red flag justru melakukan sebaliknya. Mereka cenderung menyalahkan tim tanpa mencari jalan keluar yang konstruktif.

Bahkan, mereka bisa menyerang secara personal dengan kata-kata yang kurang baik atau tidak pantas.

Hal tersebut dapat merusak semangat kerja dan menurunkan kepercayaan diri karyawan.

5. Mengakui Kesuksesan Tim sebagai Kesuksesan Pribadi

Atasan yang tidak sehat sering kali bersikap tidak adil dalam mengakui kontribusi tim. Ketika tim mengalami kesulitan, mereka akan dengan mudah menyalahkan tim.

Namun, saat tim menunjukkan performa kerja yang baik, mereka enggan memberikan apresiasi dan justru mengklaim keberhasilan tersebut sebagai pencapaian pribadi.

Ini dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan kehilangan motivasi untuk bekerja lebih baik.

Memiliki atasan yang red flag bisa menjadi tantangan besar dalam lingkungan kerja.

Jika Kawan Puan menemukan ciri-ciri di atas dalam kepemimpinan atasan, penting untuk mencari cara menghadapinya, seperti membangun komunikasi yang lebih baik atau mencari dukungan dari HR.

Dalam jangka panjang, lingkungan kerja yang tidak sehat dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan karyawan, sehingga perlu dicari solusi terbaik agar tetap dapat berkembang secara profesional.

Baca Juga: Negosiasi Kenaikan Gaji Ditolak Atasan? Begini Cara Menghadapinya

(*)

Sumber: LinkedIn
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Kemendag Luncurkan Program Pelatihan AI Generatif agar UMKM Bisa Ekspor