Parapuan.co - Jerawat adalah masalah kulit yang bisa dialami siapa saja, terutama perempuan.
Banyak dari Kawan Puan yang mengira jika jerawat hanya disebabkan oleh faktor eksternal seperti debu, kotoran, atau produk kosmetik yang tidak cocok.
Padahal, jerawat di wajah juga bisa disebabkan karena faktor internal, lho.
Faktor internal atau dari dalam diri memiliki peran besar dalam munculnya jerawat.
Rupanya, faktor internal penyebab jerawat ini justru lebih sulit untuk dikendalikan.
Kalau kamu pernah mengalami jerawat muncul padahal sudah menjaga kebersihan dan menggunakan produk perawatan yang tepat, penyebabnya bisa berasal dari dalam tubuh.
Merujuk dari laman Cleveland Clinic, jerawat karena faktor internal tidak hanya muncul di wajah saja.
Ada bagian-bagian lain yang sering muncul jerawat seperti dahi, dada, bahu, hingga punggung atas.
Untuk memahami lebih dalam, berikut faktor internal yang bisa menyebabkan jerawat pada perempuan.
Baca Juga: Manfaat Masker Tomat untuk Kulit Wajah, Mengatasi Jerawat sampai Mencerahkan
1. Perubahan Hormon
Hormon memiliki peran besar dalam kesehatan kulit.
Selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau menopause, kadar hormon dalam tubuh bisa mengalami fluktuasi.
Hormon androgen seperti testosteron bisa merangsang kelenjar minyak di kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum.
Produksi minyak berlebih ini bisa menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab jerawat.
2. Stres Berlebih
Stres kronis bisa meningkatkan produksi hormon kortisol, yang berkontribusi pada peningkatan produksi sebum dan peradangan di kulit.
Stres tidak hanya memperburuk jerawat yang sudah ada, tetapi juga bisa memicu jerawat baru karena sistem imun tubuh melemah dan sulit melawan peradangan.
Baca Juga: Bukan Hanya Hormon, Ini Penyebab Jerawat di Dahi yang Sering Dikeluhkan
Penting bagi Kawan Puan untuk mengatasi stres agar jerawat bisa dikendalikan.
Ambil waktu tidur yang cukup, 7-8 jam per malam, untuk membantu tubuh mengatur keseimbangan hormon.
3. Genetika
Jika orang tua atau anggota keluarga kamu memiliki riwayat jerawat yang parah, kemungkinan besar kamu juga lebih rentan mengalaminya.
Faktor genetik bisa mempengaruhi ukuran dan aktivitas kelenjar minyak serta respons kulit terhadap peradangan.
4. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, seperti steroid, anti-depresan, atau obat hormonal, bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh yang memicu timbulnya jerawat.
Jika kamu mengalami jerawat setelah mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya diskusikan dengan dokter apakah ada alternatif lain yang lebih ramah bagi kulitmu.
Baca Juga: Perawatan Kombinasi Skinbooster dan Laser Dinilai Lebih Ampuh Atasi Bekas Jerawat
(*)