Tips Menjalani Puasa Ramadan untuk Perempuan Mandiri yang Merantau

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 1 Maret 2025
Tips menjalankan ibadah puasa Ramadan perempuan mandiri yang merantau.
Tips menjalankan ibadah puasa Ramadan perempuan mandiri yang merantau. Freepik

Parapuan.co - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan memberikan tantangan tersendiri bagi perempuan mandiri yang merantau. Tanpa keluarga di sisi, Kawan Puan harus mengatur segalanya sendirian.

Mulai dari menyiapkan sahur, menentukan menu berbuka puasa, hingga persiapan lainnya. Situasi ini bisa lebih sulit kalau kamu merantau ke daerah yang memiliki budaya, cuaca, atau zona waktu yang berbeda.

Namun, dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar tanpa khawatir merasa kesepian. Lantas, bagaimana tips perempuan mandiri yang merantau menjalankan ibadah puasa? Apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan?

Tips Menjalankan Puasa Ramadan untuk Perantau

1. Bersiap Secara Fisik dan Mental

Merujuk dari laman Kompas.compersiapan secara fisik dan mental diperlukan oleh perempuan perantau selama menjalankan puasa Ramadan.

Misalnya saja jika kamu harus menjalankan puasa Ramadan dengan zona waktu yang lebih lama. Di Jepang, durasi puasa dalam sehari bisa berlangsung selama 16 jam.

Sehingga agar tubuh tetap fit selama menjalankan puasa, Kawan Puan perlu menyiapkan diri dengan meninjau pola makan. Kamu juga perlu melakukan aktivitas yang membantu menjaga kesehatan.

Biasanya sebagian umat muslim di Jepang memilih berpuasa beberapa hari sebelum Ramadan dimulai. Hal ini dilakukan agar tubuh menyesuaikan diri dengan jadwal puasa dan memudahkan aktivitas selama bulan Ramadan.

Baca Juga: Cara Perempuan Mandiri Bangun Kembali Kesehatan Mental dan Emosional Setelah Perceraian

2. Buat Stok Makanan di Rumah

Tips lain untuk perempuan mandiri yang merantau dan menjalankan puasa Ramadan adalah membuat stok makanan.

Selama bulan Ramadan, kamu memiliki dua waktu makan yakni saat sahur juga berbuka. Untuk mempercepat dan mempermudah proses menyiapkan makanan, banyak perempuan perantau yang memilih menyimpan makanan halal instan.

Saat sahur, makanan halal instan ini banyak dipilih karena praktis dibuat tanpa membutuhkan waktu lama. Sehingga kamu tidak perlu bangun terburu-buru untuk menyiapkan makanan.

Di sisi lain, kurma bisa menjadi menu andalan berbuka puasa. Kamu bisa membawa kurma ketika bepergian atau jika perlu berbuka puasa di luar rumah.

3. Manfaatkan Teknologi untuk Tetap Terhubung dengan Keluarga

Rasa rindu terhadap keluarga seringkali menjadi tantangan utama saat berpuasa di perantauan. Untuk mengatasinya, manfaatkan teknologi seperti panggilan video atau telepon untuk tetap terhubung dengan mereka, terutama saat sahur dan berbuka.

Berbagi cerita dan pengalaman harian dapat membantu mengurangi rasa homesick dan memberikan semangat tambahan dalam menjalani ibadah puasa. Kamu juga bisa menanyakan bagaimana keluarga di rumah menjalani ibadah puasa.

Baca Juga: Pentingnya Perempuan Investasi di Usia Muda untuk Mencapai Financial Freedom

4. Tetap Aktif dan Produktif

Mengisi waktu luang dengan aktivitas positif dapat membantu mengalihkan pikiran dari rasa sepi dan rindu pada keluarga di rumah. Oleh karenanya, lakukan hobi yang kamu sukai, seperti membaca, menulis, atau olahraga ringan.

Selain itu, mengikuti kajian atau kelas online tentang keislaman dapat menambah wawasan dan menjaga semangat ibadah selama Ramadan meskipun kamu jauh dari keluarga.

5. Atur Pola Tidur

Jika biasanya ada ibu yang membangunkanmu saat sahur, kini Kawan Puan harus bangun sendirian. Agar tidak terlambat bangun, penting untuk mengatur alarm di ponselmu.

Kamu bisa menggunakan alarm dan meletakkannya di tempat yang jauh dari jangkauan tangan saat tidur. Dengan begitu, kamu harus bangun dari tempat tidur untuk mematikannya.

Jika diperlukan, kamu juga bisa tidur lebih awal dan memastikan durasi istirahatmu cukup.

Demikian beberapa tips untuk menjalankan puasa Ramadan untuk perempuan mandiri yang merantau.

Mulai dari mempersiapkan fisik dan mental, tetap menghubungi keluarga, sampai mengatur pola tidur. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan Kawan Puan.

Baca Juga: Cara Me Time Perempuan Mandiri Tanpa Perlu Korbankan Produktivitas

(*)