6. Melakukan Tindakan Negatif
Anak yang mendapat kekerasan lebih mungkin melakukan tindakan negatif, seperti tingkat agresi yang tinggi, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, putus sekolah, dan terlibat hubungan seksual berisiko tinggi.
7. Luka atau Cedera
Kekerasan fisik pada anak dapat menyebabkan luka atau cedera. Karena terlalu emosi, orang tua mungkin tidak menyadari bahwa penyerangan fisik yang dilakukannya bisa melukai anak.
8. Risiko Kematian
Dampak kekerasan pada anak lainnya yang mungkin terjadi adalah kematian. Apabila orang tua melakukan kekerasan pada anak yang masih belum bisa membela diri, bisa saja orang tua terlalu keras memukul atau menyakiti anak, hingga anak kehilangan nyawa.
Tak hanya itu, meskipun anak sudah memasuki usia remaja, dampak kekerasan pada anak yang satu ini pun masih tetap masih bisa terjadi. Apalagi jika orang tua tidak dapat mengontrol amarahnya yang mungkin bisa berakibat fatal bagi anak.
9. Memiliki Risiko Gangguan Kesehatan
Efek kekerasan pada anak juga dapat memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Korban kekerasan anak berisiko mengalami gangguan kesehatan yang lebih tinggi, baik secara psikis maupun fisik, pada saat mereka tumbuh dewasa.
Baca Juga: Menjadi Masyarakat yang Proaktif Mencegah dan Menghentikan Kekerasan Seksual
Trauma akibat kekerasan pada anak bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami asma, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, obesitas, hingga kecenderungan untuk mengonsumsi alkohol berlebih dan menggunakan narkoba.
10. Menjadi Pelaku Kekerasan pada Anak atau Orang Lain
Saat anak korban kekerasan menjadi orang tua atau pengasuh, mereka berisiko melakukan hal yang sama pada anak. Siklus ini dapat terus berlanjut jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengatasi trauma.
11. Berisiko Mengalami Gangguan Mental saat Dewasa
Seseorang yang menjadi korban kekerasan saat masa kanak-kanan akan berisiko mengalami gangguan mental saat beranjak dewasa seperti depresi, gangguan makan, serangan panik, keinginan bunuh diri, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan kualitas hidup yang lebih rendah.
(*)