Bisakah Down Syndrome pada Anak Dideteksi Sejak dalam Kandungan? Ini Penjelasannya

Arintha Widya - Jumat, 21 Maret 2025
Mendeteksi down syndrome sejak dalam kandungan.
Mendeteksi down syndrome sejak dalam kandungan. Zinkevych

Baca Juga: Kenali Faktor Risiko Seorang Ibu Mengandung Anak Down Syndrome

Tes Diagnostik Selama Kehamilan

Jika hasil tes skrining menunjukkan risiko tinggi atau tidak pasti, calon orang tua dapat mempertimbangkan tes diagnostik untuk mendapatkan kepastian. Beberapa metode yang tersedia antara lain:

1. Chorionic Villus Sampling (CVS)

CVS dilakukan dengan mengambil sampel sel dari plasenta untuk diperiksa kromosomnya. Tes ini dilakukan pada usia kehamilan 10 hingga 14 minggu. Risiko keguguran akibat prosedur ini sangat rendah.

2. Amniocentesis

Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam rahim. Sampel ini kemudian diperiksa untuk melihat adanya kelainan kromosom. Amniocentesis biasanya dilakukan setelah usia kehamilan 15 minggu dengan risiko keguguran yang juga sangat rendah.

Selain itu, pasangan yang menjalani program bayi tabung (IVF) dan memiliki risiko tinggi menurunkan kondisi genetik tertentu dapat memilih untuk melakukan pemeriksaan genetika pada embrio sebelum ditanamkan ke dalam rahim.

Mendeteksi down syndrome sejak dalam kandungan memungkinkan calon orang tua untuk mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan emosional dalam merawat anak mereka.

Tes skrining dapat membantu memperkirakan kemungkinan, sedangkan tes diagnostik memberikan kepastian. Konsultasi dengan tenaga medis dan konselor genetik sangat penting agar setiap keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan kondisi calon orang tua.

Baca Juga: Butuh Perhatian Berbeda, Simak 6 Tips Merawat Anak Down Syndrome

(*)

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Bisakah Down Syndrome pada Anak Dideteksi Sejak dalam Kandungan? Ini Penjelasannya