Namun, apakah strategi yang disampaikan Dr. Nika Douvikas di atas benar-benar yang terbaik? Simak penjelasan dari para ahli sebagaimana melansir Parents di bawah ini!
Dr. Kimberly Bennett, seorang psikolog anak dan remaja dari Belfast, Irlandia Utara, mengatakan, "Tidak masalah, bahkan bisa bermanfaat bagi Anda dan anak untuk menemukan cara mudah mengatakan 'ya', terutama di hari-hari yang sulit."
Sementara itu, Dr. Phil Boucher, seorang dokter anak bersertifikat di Lincoln, Nebraska, menekankan bahwa ada cara lain bagi orang tua untuk menjaga energi mereka tanpa harus menuruti setiap keinginan anak.
"Anda bisa membuat hari Anda lebih mudah tanpa harus memenuhi semua permintaan anak," katanya. Ia menyarankan untuk membuat rencana terlebih dahulu, seperti menyalakan acara favorit anak saat memasak atau melewatkan mandi jika benar-benar diperlukan.
Cara Cerdas Mengatakan "Ya" pada Anak
Meskipun ada saat-saat di mana menuruti keinginan anak adalah keputusan terbaik, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk tetap menjaga keseimbangan.
1. Berikan Ruang untuk Negosiasi
Dr. Bennett menekankan bahwa negosiasi adalah keterampilan penting bagi anak. "Ketika anak mendapatkan jawaban 'tidak' tetapi bisa memberikan alasan yang masuk akal, mereka sedang belajar memecahkan masalah, memahami perspektif orang lain, dan mengatur emosi mereka," jelasnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada perbedaan antara anak yang benar-benar bernegosiasi dan sekadar merengek. Kuncinya terletak pada bagaimana orang tua merespons.