Baca Juga: Satu Dekade BPJS Kesehatan Kelola JKN, Bagaimana Layanan Kesehatan Perempuan?
"Saya percaya wellness berkembang karena banyak orang tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari sistem kesehatan. Sudah 25 tahun saya mencoba menjembatani keduanya."
Menurut Emma, dunia medis yang sangat patriarkal sering kali mengabaikan faktor gaya hidup yang sebenarnya punya dampak besar terhadap kesehatan perempuan. Misalnya, dalam program IVF (bayi tabung), banyak klinik tidak membahas soal kehidupan seksual pasangan, padahal ini adalah faktor penting.
"Sistem kadang tidak menawarkan apa pun jika mereka tidak yakin ada solusi medis. Tapi gaya hidup juga sangat memengaruhi hasil kesehatan," ujar Emma.
Harapan dari FemTech dan Inovasi Digital
Perempuan tidak tinggal diam. FemTech—teknologi kesehatan yang dirancang khusus untuk kebutuhan perempuan—terus berkembang. Contohnya adalah Natural Cycles, aplikasi kontrasepsi non-hormonal yang diciptakan oleh fisikawan partikel Dr. Elina Berglund.
"Awalnya saya berhenti pakai kontrasepsi hormonal, tapi tidak menemukan alternatif yang memadai," kata Dr. Elina. "Saya menggunakan keahlian matematika statistik saya untuk membuat algoritma yang bisa memprediksi ovulasi berdasarkan suhu tubuh. Awalnya hanya untuk saya sendiri, tapi ternyata teman-teman saya juga membutuhkannya."
Sekarang, Natural Cycles digunakan oleh ratusan ribu perempuan di lebih dari 200 negara. Hal ini menunjukkan betapa besar kebutuhan akan sistem kesehatan yang benar-benar memperhatikan dan menghargai tubuh perempuan.
Jadi, Apa Solusinya?
Menghadapi medical misogyny, kamu tidak harus menolak medis konvensional atau sepenuhnya menyerahkan diri ke terapi alternatif. Menurut Emma Cannon, yang perempuan butuhkan adalah sistem kesehatan yang mendengarkan, memahami, dan menghargai tubuh serta pengalamanmu sebagai perempuan.
Karena kamu berhak mendapatkan pengobatan yang adil, tepat, dan manusiawi—tanpa harus membuktikan bahwa rasa sakitmu itu nyata.
Mudah-mudahan medical misogyny ini tidak kita alami, dan tidak terjadi di dunia medis di sekitar kita ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Ini Kunci Penting Memahami Kesehatan Perempuan dengan Melacak HRV dan Siklus Menstruasi
(*)