Perbedaan Susu Dairy dan Non-Dairy, Mana yang Paling Baik Dikonsumsi?

Arintha Widya - Senin, 7 April 2025
Memilih susu dairy dan non-dairy sesuai kebutuhanmu.
Memilih susu dairy dan non-dairy sesuai kebutuhanmu. Freepik

Namun, Sheth mengingatkan bahwa "susu nabati tidak cocok untuk bayi". Jika tidak direncanakan dengan baik, pola makan bebas dairy juga bisa membuatmu kekurangan vitamin D, kalsium, dan protein penting lainnya.

Cynthia Sass, ahli gizi olahraga dari New York, menambahkan, "Hanya karena sebuah produk berlabel 'non-dairy' bukan berarti lebih sehat. Perhatikan juga bahan tambahan seperti pengental dan minyak nabati yang bisa menimbulkan peradangan."

Ia menyarankan untuk menghindari produk dengan kandungan carrageenan, karena "bahan ini mungkin terkait dengan inflamasi".

Tips Memilih Susu Terbaik Sesuai Kebutuhan

Tidak ada pilihan tunggal yang cocok untuk semua orang. Yang paling penting adalah mendengarkan sinyal tubuhmu. "Jika produk susu membuatmu merasa kembung, sakit kepala, lelah, atau bermasalah dengan kulit, sebaiknya segera berhenti mengonsumsinya," kata Sass.

Namun jika kamu tidak mengalami gangguan apapun, tidak ada keharusan untuk meninggalkannya. Selain itu, penting juga untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan. Baik susu dairy maupun non-dairy tetap harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Bagaimana dengan Bayi dan Balita?

Sheth menjelaskan bahwa, "Sampai usia dua tahun, satu-satunya jenis susu yang sesuai untuk pertumbuhan anak adalah susu sapi (utuh) atau formula khusus bayi/balita."

Jika anak memiliki alergi terhadap susu sapi, tersedia formula hipoalergenik sebagai alternatif. Untuk anak di atas dua tahun, "Susu kedelai bisa menjadi pilihan karena mengandung 7 hingga 8 gram protein per cangkir," ujarnya.

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Simak, Strategi Menyusun Ulang Prioritas Kerja Setelah Libur Lebaran