Dampak pada Kualitas Hidup dan Produktivitas
Dikutip dari Kompas.com, ketidakseimbangan hormon tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan. Di Indonesia, data spesifik mengenai dampak ekonomi dari masalah hormonal pada perempuan masih minim.
Namun, melihat tren global, di mana banyak perempuan mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan karena gejala hormonal yang mengganggu, dapat diasumsikan bahwa kondisi serupa juga terjadi di Indonesia.
Melalui laporan State of Hormonal Health 2025, Mira berupaya membuka mata publik tentang pentingnya memahami kesehatan hormonal sebagai bagian integral dari kesejahteraan perempuan.
Inovasi femtech seperti alat pelacak hormon Mira memberikan data yang dipersonalisasi, membantu perempuan mengenali kondisi tubuhnya dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
Menurut Brittany Barreto, PhD, penting bagi kita menggeser narasi—bahwa pemeriksaan hormonal haruslah menjadi sesuatu yang umum dan terjangkau, sebagaimana kita mengecek tekanan darah atau gula darah.
Keprihatinan ini menjadi pengingat bahwa kita harus mulai menyuarakan pentingnya ruang aman bagi perempuan untuk mengakui, memahami, dan menangani masalah hormonal mereka.
Perempuan berhak tahu bahwa mereka tidak sendiri, dan tidak ada yang "terlalu sepele" untuk diperiksa. Mencari pertolongan bukanlah tanda kelemahan, tapi bentuk keberanian untuk mengutamakan kesehatan diri.
Sebagai bagian dari gerakan perubahan ini, Mira juga meluncurkan Hormone Innovators Award untuk menghargai individu dan lembaga yang berkontribusi nyata dalam riset dan penanganan kesehatan hormonal perempuan.