Baca Juga: Waspada 3 Masalah Kesehatan Mental yang Paling Sering Dialami Ibu
Inisiatif ini diperkuat oleh dukungan dari berbagai mitra seperti ŌURA, Hello Alpha, Tiny Health, FLO Living, dan Femtech Insider melalui peringatan Sex Hormones Awareness Week pada Februari 2025.
Sudah saatnya kita berhenti menganggap kesehatan hormonal sebagai "urusan perempuan yang emosional semata". Ini adalah isu medis yang nyata, kompleks, dan membutuhkan perhatian setara. Perempuan patut didengar, dipahami, dan didukung—terutama ketika tubuh mereka sedang bicara.
Perempuan perlu menyadari bahwa mencari bantuan medis untuk masalah hormonal bukanlah sesuatu yang memalukan atau berlebihan. Sebaliknya, langkah tersebut menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri.
Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab gejala dan memberikan penanganan yang tepat, sehingga kualitas hidup dapat meningkat.
Upaya Mengatasi Stigma dan Tantangan
Untuk mengatasi stigma dan tantangan terkait masalah kesehatan hormonal perempuan, diperlukan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat. Kampanye kesehatan yang menekankan bahwa masalah hormonal adalah kondisi medis yang sah dan memerlukan perhatian serius dapat membantu mengubah persepsi yang keliru.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan kerja juga penting agar perempuan merasa didukung dalam mencari perawatan yang diperlukan. Dengan meningkatnya kesadaran dan dukungan, diharapkan perempuan tidak lagi ragu untuk mencari pertolongan medis terkait masalah hormonal.
Kesehatan hormonal yang terjaga akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan produktivitas perempuan, yang pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Mengapa KB Hormonal Bikin Perempuan Gemuk? Simak Penjelasannya!
(*)