Parapuan.co - Tak terasa, sudah setahun kita menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini pun membuat kondisi mental orang baik dewasa maupun anak-anak juga terganggu.
Sebuah penelitian dari National Centre for Biotechnology, mengungkapkan kalau depresi dan kecemasan pada anak-anak berubungan dengan pandemi Covid-19.
Melansir Insider, pandemi Covid-19. juga dianggap sebagai sumber pengalaman yang merugikan bagi kesehatan mental anak-anak.
Baca Juga: Ingin Dekorasi Rumah? Ini 7 Trik Menaruh Cermin di Ruangan Agar Luas
Hal itu disebabkan oleh situasi yang kurang mendukung untuk kebutuhan anak-anak.
Misalnya, mereka merasa terabaikan, dan berkaitan dengan masalah kesehatan fisik dan mental orang dewasa.
Lalu, apa yang harus kita lakukan ya?
Perhatikan anak secara teratur
Menurut Dr. Candice Jones, dokter anak di Orlando, kuncinya adalah selalu memeriksa kondisi mereka dengan memberikan pertanyaan.
"Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu merasa bahagia? Apakah kamu melewatkan hal tertentu tentang sekolah?" ujar Candice.
Tetap terhubung dan berbicara serta saling merasa di tengah kondisi seperti ini merupakan hal yang penting.
Baca Juga: 5 Pesan BCL untuk Perempuan: Mencintai Diri Sampai Saling Mendukung
Dr. Shilpa Patel, seorang dokter di New Jersey, menemukan bahwa strategi serupa berhasil untuk putrinya, meskipun sebagai siswa kelas delapan dan dua belas, mereka mandiri.
"Saya selalu mencoba mengobrol dengan mereka - "Bagaimana kabarnya? Bagaimana ini? Bagaimana itu?," ujar Shilpa
Pergi keluar rumah
Dr. Sara Bode seorang dokter anak di Rumah Sakit Nationwide mengatakan, ketiga anaknya mengatasi situasi saat ini dengan cara pergi mendaki atau bermain sepak bola di salju.
Hal itu bisa membantu kesehatan emosional dan ketahanan anaknya.
Kalau dikaitkan dengan kondisi kita saat ini.
Anak-anak bisa diajak sesekali untuk berjalan-jalan di sekitar rumah dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Anak Bosan di Rumah Selama Pandemi? Ini Ide 6 Kegiatan Seru, Yuk Coba!
Melonggarkan batas waktu menatap layar gadget
Anak tertua Dr. Sara Bode mulai sekolah menengah tahun ini, dan meskipun dia pergi ke sekolah secara langsung, masih sulit berteman dengan strategi mitigasi COVID-19 yang ada.
Tapi, ada cara untuk membantu menjaga kemampuan bersosialisasi mereka, yaitu dengan cara virtual.
Dr. Yolanda Evans, seorang dokter anak di Seattle, memiliki tiga anak yang menikmati pesta ulang tahun virtual, pelajaran musik video, dan obrolan video dengan teman setiap bulan.
Membiarkan anak menentukan pilihan
Membiarkan anak memilih makanan yang akan dimakan, tempat untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
Bisa juga, biarkan mereka memilih pakaian terbaik yang akan dipakai dapat memberikan efek positif bagi mereka dan orang tua selama pandemi.
Baca Juga: Ajak Anak Rutin Berolahraga Bisa Tumbuhkan Rasa Kepercayaan Dirinya
Seiring waktu, anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan seperti dapat tumbuh menjadi lebih mandiri, percaya diri, memiliki empati, ulet, dan termotivasi dari dalam diri. (*)