Parapuan.co - Apakah Kawan Puan bisa menjawab berapa lama siklus menstruasi terpendek dan terpanjangmu dengan cepat?
Jika bisa dan tanpa rasa bingung, selamat! Kamu sudah bisa mengenali diri dan mudah mengantisipasi ketika ada bahaya kesehatan terjadi.
Namun, jika belum, artinya Kawan Puan perlu mengevaluasi kebiasaanmu menghitung dan mencatat siklus menstruasi secara mandiri, di mulai dari bulan ini.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Berat Badan, Ini Resep Diet Sehat Dewi Hughes
Pasalnya, mencatat dan menghitung siklus menstruasi seperti sepele dan mudah diabaikan. Padahal, kegiatan sederhana ini punya dampak besar bagi kesehatan.
Apalagi selama pandemi ini, bukan hanya kegiatan yang berubah, tetapi hal tersebut bisa menciptakan perubahan hormonal dalam tubuh yang berefek pada siklus menstruasi.
Lantas, kita harus bagaimana? Tenang, melansir dari Tabloid Nova Edisi 1711, PARAPUAN telah merangkum manfaat dan cara untuk mencatat siklus menstruasi sendiri. Simak, yuk!
Manfaat Mencatat Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi berperan sangat esensial bagi kehidupan seorang perempuan sejak remaja sampai dia berusia lanjut.
Pasalnya, kesadaran kita untuk peduli dengan kesehatan resproduksi dengan memonitor siklus menstruasi secara berkala dan intensif punya banyak manfaat.
Kita bisa menjaga kualitas sistem reproduksi, mengantisipasi risiko penyakit reproduksi, memantau siklus subur untuk program KB.
Baca Juga: Ini 5 Cara Tepat Merawat Lensa Kontak, Hindari Sinar Matahari Berlebih
Tidak hanya itu, catatan siklus menstruasi akan berguna untuk identifikasi usia kehamilan, serta membantu perencanaan keluarga yang lebih matang.
"Monitor siklus menstruasi memang terkesan mudah, tapi berdampak sangat besar. Tidak hanya bagi kesehatan perempuan itu sendiri, tapi juga mendukung kesejahteraan perempuan.
Banyak isu terkait kesehatan reproduksi yang akar permasalahannya lebih mudah teridentifikasi, jika pasien mengetahui masa menstruasi mereka," ujar dr. Kartika Cory, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi.
Lantas, bagaimana cara mencatat siklus menstruasi secara mandiri?
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
Perempuan umumnya memiliki siklus 21 sampai 35 hari sejak hari pertama menstruasi di bulan sebelumnya. Siklus umum ini berlaku bagi perempuan menikah, punya anak, ataupun lajang.
Di samping itu, periode menstruasi umumnya berlangsung antara 3 sampai 7 hari.
Nah cara menghintung siklus menstruasi secara mandiri ialah dengan hitung dari hari pertama menstruasi dalam satu bulan ke bulan berikutnya.
Misalkan, di bulan Maret ini Kawan Puan menstruasi pada tanggal 1, lalu di bulan April pada tanggal 2, maka jaraknya adalah 32 hari.
Baca Juga: Penggunaan Bra dengan Ukuran Kurang Tepat Akibatkan 5 Masalah Ini!
Nah, untuk menentukan siklus terpendek dan terpanjang, maka disarankan untuk menghitung siklus menstruasi selama 6 hingga 12 bulan atau 6 sampai 12 siklus.
Sedangkan, untuk mengetahui masa subur, kurangi jumlah siklus menstruasi terpendekmu dengan angka 18. Misal, siklus menstruasi paling pendekmu adalah 28, maka 28 - 18 = 10.
Hal ini berarti pada hari ke-10 dalam siklus menstruasi Kawan Puan, maka itu adalah hari pertama masa subur terjadi.
Lalu, kurangi jumlah siklus menstruasi terpanjangmu dengan angka 11. Misal, siklus menstruasi terpanjangmu adalah 32 hari, maka 32 - 11 = 21.
Hal ini berarti pada hari ke-21 merupakan waktu terakhir masa kesuburan Kawan Puan.
Nah, jika kamu ingin segera memiliki momongan, maka disarankan untuk melakukan hubungan seksual di antara dua tanggal tersebut.
Dengan rajin mencatat siklus menstruasi secara mandiri, kita bisa cepat tahu apabila siklus panjang pendeknya berubah.
Jika Kawan Puan tidak mau repot mencatat manual, kamu bisa menggunakan fitur kalender menstruasi di beberapa aplikasi digital lho.
Soalnya, keluhan seputar menstruasi tak bisa dianggap sepele karena bisa berhubungan dengan hal lain yang lebih serius. Jadi, setelah ini mari rajin mencatat ya! (*)