Ini Kisah Dua Perempuan yang Lulus Program Bangkit dari Google

Anna Maria Anggita - Rabu, 10 Maret 2021
Ini Kisah Dua Perempuan yang Lulus Program Bangkit dari Google
Ini Kisah Dua Perempuan yang Lulus Program Bangkit dari Google istock

 

Parapuan.co - Posisi perempuan di dunia STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) sudah semakin terbuka.

Salah satunya ada di program Bangkit dari Google yang bertujuan untuk menciptakan tenaga teknis dengan skill mumpuni di bidang machine learning.

Pada tahun lalu, sekitar 26 persen lulusannya merupakan perempuan.

Baca Juga: Andalkan Platform Digital, Dua Bisnis Ini Berhasil Bertahan Selama Pandemi Covid-19

Salah duanya ialah Fatma Janna dan Jessica Cecilia Budianto.

Bagaimana kisah mereka menggeluti teknologi selama mengikut program ini ya?

I Am Remarkable

 

Pertama ada Fatma Janna (29), perempuan lulusan Master of Petroleum Engineering, University of New South Wales, Sydney ini keren banget loh Kawan Puan.

Fatma memutuskan terjun ke bidang yang bertolak belakang dari bangku kuliahnya karena ada peluang yang sangat besar.

Fatma Janna (29)
Fatma Janna (29)

Sungguh hebat, sejak April 2019 ia bekerja menjadi software engineer di Alteera, sebuah layanan tagihan dan pembayaran via digital.

Keinginan Fatma untuk mempelajari machine learning dan artificial intelligence datang dari keingintahuannya akan pengaplikasian dua teknologi ini.

Sampai suatu saat ia mendaftar program Bangkit Angkatan 2020. Dari 2500 pendaftar, terpilih 300 peserta berkualitas dari seluruh Indonesia, dan Fatma pun terpilih.

Setelah bergabung di Bangkit, Fatma makin paham bahwa bidang yang ditekuninya bermanfaat untuk sektor lain, yakni Pendidikan, ekonomi, sosial, dan kesehatan.

Baca Juga: Lewat Kedai Kopi Kisaku, Raline Shah Dukung Pemberdayaan Perempuan

Sebagai salah satu peserta perempuan, pengalaman yang paling berkesan adalah pembelajaran I am Remarkable yang menjadi program Bangkit.

“Dari I am Remarkable, saya belajar bahwa sangat penting bagi kita sebagai perempuan memiliki kepercayaan diri dan menyadari potensi dan kemampuan yang dimiliki,” ujar Fatma.

Menurutnya perempuan punya banyak potensi yang bisa digali dan disyukuri.

Sebagai perempuan kita hanya perlu merubah mindset dan cara pandang terhadap diri sendiri. Agar lebih menghargai dan memberikan peluang keberanian dalam berpendapat, berargumentasi, diskusi, kontribusi, dan kreasi.

Wah Kawan Puan menarik ya, kita bisa contoh semangat Fatma agar terus berkarya nih.

Pastinya perjuangan yang dilakukan perempuan itu untuk meraih mimpi berbeda ya Kawan Puan. Namun satu hal yang perlu diyakini bahwa perempuan itu bisa!

Baca Juga: Ini 4 Tuntutan GERAK Perempuan untuk Kesetaraan Gender di Indonesia

Kesempatan Emas

Nah kisah selanjutnya datang dari Jessica Cecilia Budianto. Ia memilih program Bangkit untuk meningkatkan pengetahuan dan soft skill.

Dengan bantuan dosen, keraguan Jessica untuk bergabung dengan bangkit pun teratasi, dan ia menjadi salah satu pesertanya.


Jessica Cecilia Budianto (21)
Jessica Cecilia Budianto (21)

Menurutnya Bangkit 2020 merupakan kesempatan  emas untuk networking, bertemu dan belajar langsung dengan para pakar Google, Tokopedia, Gojek, Traveloka, dan perusahaan skala internasional lainnya.

Sesi “Professional Communications” menurutnya adalah pembelajaran yang paling menarik karena belajar mengenali temperamen diri.

Selain itu juga bagaimana menghadapi temperamen yang berbeda.

Sebagai perempuan ia senang karena secara tidak langsung Google mendorong perempuan untuk belajar dan bekerja di bidang teknologi informasi.

Baca Juga: Waspada! Tingginya Sesi Online Bisa Picu Kekerasan Berbasis Gender Online

“Bagi teman-teman sesama perempuan di luar sana, kalau kalian masih bingung memilih program studi yang sesuai dengan minat saat kuliah atau berminat mengembangkan karier di bidang lain, ayo mencari informasi terkait posisi dan kualifikasi apa saha yang dibutuhkan di bidang tersebut,” pesannya untuk seluruh perempuan. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029