5 Mitos dan Fakta Kontrasepsi, Benarkah Pil KB Bikin Rahim Kering?

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 10 Maret 2021
Mitos dan fakta pil kontrasepsi. Benarkan bikin rahim kering?
Mitos dan fakta pil kontrasepsi. Benarkan bikin rahim kering? Doucefleur

Parapuan.co - Dengan merencanakan kehamilan dan punya kekuatan pilihan, sebagai ibu milenial kita akan memiliki kesempatan untuk memberdayakan diri lagi. 

Salah satu cara pengendalian dalam perencanaan keluarga ialah dengan penggunaan alat kontrasepsi. Sedangkan, di Indonesia pil masih jadi alat kontrasepsi andalan.

Namun, tidak sedikit pula yang masih takut menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil karena banyaknya mitos dan pandangan negatif.

Salah satu yang beredar ialah pil KB bikin rahim kering atau tidak subur. Benarkah hal ini? Sebelum kamu menyimpulkan, lebih baik simak dulu penjelasannya.

Pasalnya, melansir dari Tabloid Nova Edisi 1651, kekuatan pilihan ialah hal yang penting bagi ibu milenial. Tentu termasuk pilihan untuk merencanakan kehamilan.

Baca Juga: Kenali Hipospadia, Kelainan Medis yang Dialami Aprilia Manganang

"Memiliki kesempatan untuk memilih yang terbaik bagi kesehatan reproduksinya dan melakukan perencanaan keluarga yang tepat, membantu ibu milenial untuk mempersiapkan kehamilan dan menjaga kesehatan selama kehamilan.

Sehingga, nantinya dapat melahirkan generasi baru yang berkualitas,” ujar dr. Boy Abidin, SpOG (K)., dokter spesialis obstetri dan ginekologi dan dr. OZ Indonesia.

Bahkan, dengan menggunakan kontrasepsi, ada  manfaat non-kontrasepsi yang menyertai yakni dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan.

Kalau begitu, bagaimana dengan fakta dan mitos soal pil kontrasepsi? Manakah yang benar fakta atau mitos semata?

1. Benarkah Bikin Mual dan Muntah?

Pertanyaan di atas ialah mitos semata. Sebab, efek mual dan muntah biasanya terjadi saat mengonsumsi pil kontrasepsi dengan kadar hormon yang tinggi.

Akan tetapi, saat ini pil KB modern semakin berkembang dan berupaya untuk membuat efek sampingnya menjadi lebih minimal.

Caranya dengan menekan kadar hormon, yakni dengan menurunkan kadar drospirenone dan ethinylestradiol pada pil kontrasepsi.

Mulai dari dosis ethinylestradiol 50 mcg (levonorgestrel), 35 mcg (Siproteron asetat), 30 mcg (Drospirenone), hingga 20 mcg (Drospirenone).

Jadi, efek mual dan muntah seharusnya sudah tidak lagi dialami oleh ibu milenial.

Baca Juga: Bahaya! Dehidrasi Bisa Picu Kecemasan Hingga Ganggu Aktivitas Otak

2. Benarkah Bikin Haid Teratur?

Pil KB benar membuat siklus menstruasi atau haid kita jadi teratur. Dengan mengonsumsi pil KB, maka hormon pestrogen dan progesteron akan lebih stabil.

Bisa begitu karena siklus menstruasi sangat terkait dengan pola hormonal yang terjadi dengan titik kontrol yang terletak pada otak dan juga ovarium.

Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, sedangkan otak menghasilkan hormon FSH dan LH.

Hal yang wajar bila terjadi naik dan turun pada keempat hormon ini dan memengaruhi siklus haid. Namun, ketika hormon kita stabil, haid akan terus terjadi teratur tanpa terjadinya ovulasi.

Dengan stabilnya hormon dalam siklus ini bisa meminimalkan masalah haid seperti nyeri dan kram. Tentu dengan catatan, bila diminum teratur.

3. Benarkah Bisa Bikin Rahim Kering?

Pertanyaan ini ialah mitos yang tak perlu Kawan Puan percaya.

Betapa tidak, pil KB akan menekan terjadinya ovulasi, sehingga sel telur tidak diproduksi dan mencegah terjadinya fertilisasi.

Selain itu, mengonsumsi pil KB akan membuat lendir vagina menjadi lebih pekat sehingga dapat berfungsi sebagai penghalang bagi sperma untuk tidak masuk mencapai sel telur.

Pil kontrasepsi juga membuat dinding rongga rahim menebal dan tidak siap untuk menangkap buah kehamilan.

Namun, jika penggunaan dihentikan dan ingin hamil, maka kondisi rahim akan kembali siap menerima terjadinya ovulasi dan tempat fertilisasi.

Baca Juga: Cara Ini Bisa Bantu Mengantisipasi Depresi Pasca Berhenti Menyusui

4. Benarkah Bisa Bikin Gemuk dan Jerawatan?

Lagi-lagi, ini adalah mitos. Sebab, dalam pil kontrasepsi modern ada komponen estrogen dan progesteron justru memiliki efek anti-androgenik.

Efek androgenik ini akan mengangkat minyak yang menjadi sumber masalah. Seperti mengurangi produksi sebum, mengurangi jumlah jerawat, serta mempercantik kulit dan rambut.

Selain itu, ada juga efek anti-mineralkortokoid yang akan mengatur kadar cairan dalam tubuh kita.

Ditambah adanya drospirenone yang menekan retensi cairan dan mencegah penumpukan cairan.

Pada jenis pil kontrasepsi modern juga, kadar hormon estrogen ditekan sedemikian rupa sehingga tetap mencegah kehamilan dengan tidak membuat tubuh gemuk.

Nah, jika terjadi kegemukan, maka bisa dicek pola makan dan pola hidupmu. Atau konsultasikan ke dokter.

5. Benarkah Aman untuk Jangka Waktu Lama?

Yap, faktanya penggunaan pil kontrasepsi modern aman dalam jangka waktu yang panjang. Tak ada batasan durasi penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini.

Meskipun begitu, Anda tetap disarankan untuk melakukan medical check up setahun sekali untuk mengevaluasi kesehatan Anda.

 

Sumber: Tabloid Nova
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru