Parapuan.co - Perkembangan teknologi nyatanya tak selalu memberikan dampak positif. Akses tak terbatas yang diberikan oleh internet dan ponsel, justru bisa jadi boomerang saat kita kurang waspada.
Contohnya aktivitas sexting yang dilakukan oleh anak remaja. Hal ini sangat mungkin terjadi ketika anak kurang bijak dalam menggunakan internet, serta kurangnya pemahaman mengenai sisi negatif dari kegiatan ini.
Menurut Kids Health, definisi sexting adalah mengirim dan/atau menerima pesan, gambar, serta video seksual dari internet. Kata sexting sendiri adalah singkatan dari sex dan texting.
Baca Juga: Sexting dan 8 Jenis Kekerasan Berbasis Gender Online, Apa Itu?
Hal-hal yang termasuk tindakan sexting yakni mengirim foto telanjang seseorang atau selfie telanjang, serta pesan teks dan video yang menunjukkan hal-hal bersifat seksual, seperti tindakan atau hal-hal yang menstimulasi hasrat seksual.
Aktivitas ini sungguh tidak aman dilakukan, bahkan ketika dilakukan bersama dengan pasangan resmi. Sebab kita tidak tahu apa yang akan dilakukan orang tersebut terhadap foto dan video seksual yang kita kirim padanya.
Apalagi ini dilakukan oleh remaja. Tentunya dampaknya bisa lebih buruk, mengingat anak-anak biasanya belum memahami sebab akibat dari tindakan yang mereka lakukan.
Survei menunjukkan bahwa banyak remaja melakukan sexting
Perihal aktivitas sexting oleh remaja, Departemen Psikologi Universitas Utah pernah melakukan penelitian untuk mencari tahu berapa banyak remaja yang melakukannya.
Hasilnya, 20% dari 606 remaja berusia 14-18 tahun mengaku bahwa mereka pernah mengirim foto dirinya yang bersifat seksual lewat ponsel.
Baca Juga: Waspada! Tingginya Sesi Online Bisa Picu Kekerasan Berbasis Gender Online
Sementara itu, dua kali dari jumlah tersebut mengakui bahwa mereka pernah menerima pesan seksual.
Lebih mencengangkannya lagi 25% remaja yang menerima pesan seksual tersebut justru meneruskan pesan seksual dengan cara membagikan dan meneruskan pesan seks kepada temannya.
Lantas, apa bahaya sexting yang dilakukan oleh para remaja ini?
1. Perundungan
Aktivitas sexting dapat menyebabkan perundungan bagi remaja yang fotonya telah ada di tangan orang yang salah. Terlebih jika foto atau video tersebut dengan sengaja disebar. Hal ini sudah pasti akan berdampak pada kehidupannya.
Sedangkan di sisi lain, remaja yang mengalami perundungan tak mencari bantuan karena malu, takut memperburuk keadaan, atau takut mendapat masalah yang tentu makin memperburuk mentalnya.
Baca Juga: Catat! Saksi Pelecehan Seksual di Ruang Publik Bisa Melakukan Hal Ini
2. Memengaruhi reputasi
Aktivitas sexting bisa berdampak pada reputasi sosial maupun digital.
Hal ini terjadi karena saat foto atau videonya tersebar, orang lain dengan mudah menyimpan, menandai, bahkan membagikannya.
Lebih parahnya lagi, foto tersebut adalah jejak digital yang sulit dihilangkan.
Belum lagi nanti sang anak akan mengejar kariernya, perusahaan akan mencari tahu dirinya lewat daring. Tentunya hal ini akan menjadi pengaruh besar untuk masa depan anak.
3. Konsekuensi hukum
Kawan Puan, dampak buruk sexting yang satu ini perlu kita waspadai, ya.
Sebab, ada undang-undang yang menyatakan bahwa anak-anak pelaku sexting berpotensi mendapat tuduhan pornografi dan bahkan dapat ditempatkan/terdaftar pada pelangaran seks.
Di Indonesia sendiri, pelanggaran sexting masuk dalam UU Pornografi pasal 4 ayat 1.Orang-orang yang terlibat dalam tindakan sexting ini bisa terkena jeratan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 12 tahun dan/atau pidana denda paling sedikit 250 juta rupiah.
Keterlibatan yang dimaksud antara lain adalah memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan dan menyewakan.
Termasuk pula menyediakan pornografi yang secara eksplisit memuat gambar yang berhubungan dengan telanjang, mempertunjukkan alat kelamin, atau aktivitas seksual (baik yang normal maupun yang menyimpang).
Oleh karena itu, apabila Kawan Puan memiliki anak, saudara, anggota keluarga atau orang lain di sekitar yang masih berusia remaja, lebih baik berikan edukasi mengenai sexting, termasuk bahayanya.
(*)
Baca Juga: Alami Pelecehan Seksual? Ini Beberapa Hal yang Dapat Kamu Lakukan