Parapuan.co - Beragam cara dilakukan sebagian orang untuk mendapatkan berat badan idealnya, salah satunya dengan intermittent fasting.
Intermittent fasting kini tengah populer bagi mereka yang tengah melakukan diet karena diklaim efektif untuk menurunkan berat badan.
Kerap disebut sebagai salah satu jenis diet agar berat turun dengan cepat, tetapi sebenarnya intermittent fasting adalah jenis pola makan.
Baca Juga: Lagi Diet? Hindari Mengonsumsi Karbohidrat di Waktu-waktu Berikut Ini
Apa itu intermittent fasting?
Intermitten fasting adalah pola makan yang sedikit berbeda dari biasanya.
Berbeda karena setidaknya seseorang harus melakukan puasa dalam beberapa waktu dan diperbolehkan makan seperti biasa di waktu lainnya.
Selain bisa menurunkan berat badan, melansir dari Healthline, pola makan intermitten fasting ini dapat mengurangi risiko terkena penyakit seperti diabetes dan jantung.
Terdapat beragam cara untuk melakukan pola makan intermitten fasting. Akan tetapi, ada tiga metode yang populer dijalani banyak orang, di antaranya:
1. Metode 16:8
Dalam melakukan pola makan intermitten fasting tipe ini, seseorang akan puasa selama 14 hingga 16 jam dan akan makan seperti biasa selama 8 hingga 10 jam di setiap harinya.
Namun bagi para pemula, mengutip dari Kompas.com, Alexander Sowa menyarankan untuk memulai pola makan ini dengan berpuasa selama 12 jam.
Baca Juga: Terlihat Sepele, Ini Manfaat Jurnal Diet Saat Menurunkan Berat Badan
Serta usahakan untuk menghindari makanan ringan seperti snack ataupun junkfood guna mendapatkan manfaat baik yang maksimal.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan serat seperti, buah, sayuran, dan biji-bijian.
Di samping itu, ketika kamu sedang di waktu berpuasa, kamu tetap dapat minum air putih, teh, atau minum yang rendah kalori lain yang juga bisa mengurangi rasa laparmu.
Berdasarkan hasil penelitian, pola makan dengan metode 16:8 dapat mencegah penyakit hipertensi serta bisa membantu menurunkan berat badan.
2. Metode 5:2
Metode pola makan ini mengatur kamu untuk makan seperti biasa selama lima hari dalam seminggu dan berpuasa di dua hari lainnya.
Selama 5 hari kamu diperbolehkan makan seperti biasa tanpa membatasi kalori.
Sementara di dua hari lainnya, jika kamu biasa makan 2.000 kalori per hari, maka kamu diminta untuk makan maksimal sebanyak 500 kalori di setiap harinya.
Baca Juga: Cocok Bagi Pejuang Diet, Sederet Buah Ini Ampuh Turunkan Berat Badanmu
Berdasarkan hasil penelitian, tipe pola makan 5:2 ini efektif untuk menurunkan berat badan dan juga mengontrol kadar gula darah yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Sayangnya, metode pola makan intermitten fasting yang satu ini memang terbukti efektif, tapi tidak untuk semua orang.
Jadi, pastikan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum Kawan Puan memulai pola makan 5:2 ini ya.
3. Eat stop eat
Tipe pola makan ini dipopulerkan oleh Brad Pilon, penulis buku "eat stop eat".
Cara menjalani pola makan ini yakni berpuasa penuh selama 24 jam selama satu atau dua hari dalam seminggu.
Akan tetapi, kamu tetap diperbolehkan untuk minum seperti air mineral, teh, atau minuman rendah kalori lainnya.
Untuk hari saat tidak berpuasa, kamu diperbolehkan makan apapun tapi disarankan pilihlah makanan yang mendukung untuk diet.
Bagi beberapa orang, metode ini dinilai cukup ekstrem karena bisa menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau suasana hati yang memburuk.
Baca Juga: Baik untuk Penderita Diabetes, Ini Tips Menurunkan Berat Badan yang Efektif
Oleh sebab itu, metode intermittent fasting kali ini tidak disarankan untuk pemula.
Selain itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat pola makan ini untuk kesehatan dan penurunan berat badan.
Pastikan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mencoba pola makan ini guna melihat seberapa efektif pola makan ini untuk menurunkan berat badan. (*)