Terbukti! Pemimpin Perempuan Lebih Sukses Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19, Ini Alasannya

Putri Mayla - Selasa, 30 Maret 2021
Terbukti! Pemimpin Perempuan Lebih Sukses Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19, Ini Alasannya
Terbukti! Pemimpin Perempuan Lebih Sukses Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19, Ini Alasannya whyframestudio

Parapuan.co - Rupanya, pemimpin perempuan terbukti bisa menangani krisis dengan baik, lo.

Ini pun dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Scientist Garikipati dan Kambhampati professor ekonomi di Inggris pada tahun 2020.

Penelitian ini menyebutkan bahwa negara dengan pemimpin perempuan lebih sukses menangani pandemi.

Baca Juga: Agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi, Ini Dia 5 Jurus Ampuhnya!

Kesuksesannya dilihat dari jumlah kematian yang lebih rendah dan hutang jauh lebih rendah.

Contohnya, presiden Taiwan Tsai Ing-Wen sangat amat baik memimpin negaranya menghadapi pandemi dengan segera menutup perbatasan negaranya dengan China di awal Pandemi.

Tsai Ing-Wen belajar dari Epidemi SARS yang terjadi pada Taiwan tahun 2006.

Taiwan menerapkan screening cepat dan menaikkan produksi masker. Keputusan yang ia buat ini membuat total kasus Covid-19 di Taiwan berada di angka 1000 yang termasuk angka rendah sampai saat ini dibanding negara-negara lain.

Selain itu, ada Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Ia melaksanakan lockdown ketat di awal pandemi dan melarang semua warga asing untuk masuk ke negaranya saat masih ada 6 kasus Covid-19.

Dengan keputusan lockdown ini, ia bisa menekan kasus Covid-19 di negaranya dan saat ini kehidupan di sana sudah berlangsung normal.

Jacinda juga berkomunikasi menggunakan Facebook Live setiap hari dan menjawab pertanyaan warganya terkait pandemi.

Baca Juga: Kemenpppa Ungkap Alasan Perempuan Indonesia Harus Mandiri Secara Ekonomi

"Bukan berarti semua perempuan adalah pemimpin yang baik saat krisis dan laki-laki adalah pemimpin yang buruk. Tetapi hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki kesamaan ciri khas yang sangat amat baik," ujar Mutiara Annisa, Biomedical Scientist dan Inisiator Pandemic Talks pada Webinar Ragam Perempuan Bekerja oleh Rumah Kitab (24/03).

Perempuan yang akrab disapa Muti ini menambahkan, softskills yang perempuan miliki seperti empati dan peduli, mendengarkan, kolaborasi, keterlibatan tinggi dengan orang lain merupakan kualitas dari sisi perempuan yang amat penting dimiliki dalam menghadapi krisis.

“Berani menjadi diri sendiri, mengikuti naluri dan intuisi tanpa menutup-nutupi sifat-sifat yang dirasa terlalu feminin atau mencoba menjadi sosok pemimpin yang bukan diri kita,” ungkap perempuan lulusan Universitas College London ini.

Pemimpin perempuan telah membuktikan bahwa mereka unggul saat diberikan kesempatan dilihat dari bagaimana pemimpin perempuan dari negara lain seperti Jacinda Ardern dan Tsai Ing-Wen menghadapi krisis di pandemi.

Baca Juga: Selain Anxiety, Ini 6 Masalah Kesehatan Mental yang Sering Dialami Selama Pandemi Covid-19

Muti menambahkan "Kita membutuhkan lebih banyak female leaders, female workers, bukan berarti perempuan harus selalu pada posisi yang tinggi. Tetapi harus banyak perempuan yang terlibat dalam posisi pengambil keputusan."

Meskipun ini konteksnya kepemimpinan dalam menghadapi krisis pandemi yang lebih luas.

Tetapi bisa juga dilihat dari kepemimpinan sehari-hari seperti menghadapi krisis dalam pekerjaan, keluarga dan lingkungan. (*)



REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat