Perempuan Menilai Dirinya Lebih Rendah Dibandingkan Penilaian Orang Lain terhadap Dirinya
Perempuan cenderung menilai kontribusi dan pencapaian mereka dalam bekerja lebih rendah dibandingkan penilaian orang lain terhadap kontribusi dan pencapaian mereka yang sesungguhnya.
Ambil contoh berikut.
Misalnya, di suatu perusahaan seorang pekerja perempuan menilai kontribusi dan pencapaiannya dalam bekerja adalah hanya bernilai B.
Padahal, rekan-rekan kerja dan atasannya menilai kontribusi dan pencapaian perempuan tersebut bernilai A.
Baca Juga: Terbukti! Pemimpin Perempuan Lebih Sukses Menghadapi Krisis Pandemi Covid-19, Ini Alasannya
Karena cenderung menilai diri lebih rendah inilah perempuan tanpa disadari menahan diri mereka untuk mengeluarkan potensi dirinya sepenuhnya.
Padahal, mereka sebetulnya punya potensi besar yang dapat lebih memajukan karier mereka.
Jika terus berlanjut, kita yang sebetulnya bisa menduduki posisi pemimpin jadi takut untuk meminta promosi di tempat kerjanya.
Atau, bisa juga perempuan tersebut jadi takut untuk melamar ke posisi yang lebih tinggi di perusahaan lain.