Kedua, untuk menjadi seorang komikus maupun melakoni profesi lain yang masih bergerak di bidang visual kreatif, individu harus aktif di media sosial.
Ini karena, berdasarkan pengalamannya sendiri, tawaran menggarap komik memang kebanyakan berasal dari Facebook, Twitter, maupun Instagram.
“Rata-rata (penerbit komik) mengontak aku via media sosial memang. Ada yang melihat (karyaku) di (akun) Facebook (milikku).
Tapi, karena Facebook-ku tidak terlalu aktif, mereka (penerbit komik) larinya ke Instagramku karena akunku memang aktif,” terang Alti.
Baca Juga: Manfaatkan Instagram untuk Menghasilkan Cuan dengan 3 Cara Ini!
Para penerbit komik tersebut, sambung dia, sering mengirimkan direct message atau pesan langsung ke akun Instagramnya.
Selain itu, ada pula yang mengirimkan pesan langsung ke akun Twitter perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 1983 ini.
Isi pesan-pesan langsung tersebut tentunya soal tawaran proyek menggarap komik.