Tanda-tanda Seseorang Mengalami Trauma Pasca Bencana, Begini Penanganannya

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 13 April 2021
Banjir bandang di Kupang, NTT
Banjir bandang di Kupang, NTT tribunnews.com

Penyintas yang mengalami trauma akan merasakan kembali pengalaman traumatis setiap menemui situasi yang serupa dengan pengalaman tersebut, sehingga penyintas yang mengalami trauma akan memunculkan perilaku:

1) Menghindari situasi serupa yang mengingatkan pada pengalaman traumatis tersebut

2) Sulit berkonsentrasi, sulit fokus, mengalami gangguan mengingat (mudah lupa atau terlampau detil dalam mengingat suatu peristiwa)

3) Permasalahan emosi seperti sangat peka atau perasa, namun bisa juga sangat tidak peduli atau tidak empati

4) Membatasi bergaul dan cenderung menghindar.

Hal ini bisa menguat ketika lingkungan sosialnya kurang peka terhadap kondisi penyintas.

Misalnya setiap bertemu membahas pengalaman traumatisnya atau karena penyintas merasa tidak nyaman ketika reexperiencing pengalaman traumatis saat berada dengan orang lain, maka penyintas memiliki untuk menghindari bersosialisasi.

Baca Juga: Cara Efektif Menyampaikan Kabar Perceraian Kepada Anak Agar Tak Trauma

Untuk mencegah munculnya stres pasca trauma, psychological first aid (PFA) atau pertolongan pertama psikologis perlu dilakukan.

PFA ini dapat diberikan saat masa tanggap darurat atau segera setelah terjadinya bencana.

Tujuannya adalah untuk membuat penyintas mampu beradaptasi dengan perubahan drastis yang terjadi .

Dengan membuat mereka (penyintas) lebih mampu untuk beradaptasi, membuat mereka lebih menyadari kondisi yang dialami saat ini, akan mendorong mereka untuk memiliki kondisi psikologis yang lebih baik.

Sehingga hal ini bisa meminimalisir munculnya trauma.



REKOMENDASI HARI INI

Mengapa Semut Muncul di Rumah Saat Musim Hujan? Ini Cara Mengatasinya