'A Right to Disconnect', Hak yang Bisa Membatasi Hubungan Pekerjaan dan Personal Selama WFH

Tentry Yudvi Dian Utami - Kamis, 15 April 2021
Posisi duduk saat WFH jika salah bisa bikin cepat pegal.
Posisi duduk saat WFH jika salah bisa bikin cepat pegal. ake1150sb

Sekitar 35 persen pekerja yang bekerja di rumah mengatakan bahwa pekerjaan mereka membuat kesehatan mental memburuk selama pandemi Covid-19. 

Sementara 30 persen lainnya mereka mengungkapkan bahwa mereka bekerja ekstra tanpa bayaran, dan 18 persen ungkap mereka mendapatkan jatah lembur empat jam tanpa dibayar setiap minggu. 

Angus Wheeler-Rowe, yang bekerja di industri telekomunikasi cerita kalau WFH membuatnya sulit memisahkan batasan antara pekerjaan, rumah, dan keluarga. 

"Ketika ruang pribadi Anda menjadi kantor Anda, dan tanpa bolak-balik untuk memesan hari itu, tekanan bertambah selama berhari-hari dan menanggapi permintaan pada jam-jam yang tidak masuk akal," ujarnya.

Baca Juga: Rentan Kekerasan, Kemenko PMK Dorong RUU Perlindungan PRT Segera Disahkan

“Menetapkan aturan tentang batasan untuk pekerjaan jarak jauh atau hibrida akan membuat perbedaan besar dalam membantu orang mematikan dan mengisi ulang, terutama jika kita akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dari rumah di masa depan, " jelasnya.

Tak hanya itu, batasan ini juga memperkuat perbedaan antara kerja dan rumah akan meningkatkan motivasi dan produktivitas di tempat kerja, yang harus lebih baik bagi atasan dan pekerja. 

Para partisipan ingin Inggris mengikuti Irlandia yang baru-baru ini memperkenalkan aturan "hak untuk tidak terhubung".