Nadya Mustika Dipisahkan dari Bayinya karena Covid, Ini Dampak Buruknya

Arintha Widya - Kamis, 15 April 2021
Nadya Mustika dan Rizki DA dikaruniai anak pertama
Nadya Mustika dan Rizki DA dikaruniai anak pertama tribunnews.com

Parapuan.co - Nadya Mustika, istri dari Rizki 2R baru saja melahirkan putra pertamanya, Selasa, 13 April 2021.

Melalui akun Instagram-nya, Nadya mengaku bahagia atas kehadiran buah hati pertamanya dan bersyukur dikaruniai putra yang sehat.

Sayangnya, sebelum hingga pada saat melahirkan, Nadya sedang diisolasi karena terpapar Covid-19.

Oleh karenanya, ia tidak diperbolehkan berdekatan dengan bayinya, menggendong, terlebih untuk menyusui buah hati.

Baca Juga: Nadya Mustika Melahirkan Saat Positif Covid-19, Begini Kondisi Anak Pertama Rizki DA

Hal ini karena Perhimpunan Dokter Indonesia telah menetapkan untuk tidak memperbolehkan bayi baru lahir menyusu kepada ibunya yang positif Covid-19.

Ketetapan tersebut rupanya tidak sesuai dengan himbauan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

Berdasarkan pedoman dari WHO, sebagaimana melansir The Conversation, ibu dan bayinya yang baru lahir sebaiknya tidak dipisahkan.

Pasalnya, secara kumulatif pemisahan ibu dan bayi ini bisa berdampak buruk bagi keduanya, entah secara mental maupun fisik.

Baca Juga: Nadya Mustika Melahirkan Saat Postif Covid 19, Begini Antibodi Bayinya

Gangguan Kecemasan dan Stres pada Ibu

Bagi ibu baru, gangguan kecemasan ketika hamil hingga melahirkan bisa menjadi sesuatu yang normal.

Akan tetapi, kondisi seperti gangguan kecemasan dapat bertambah buruk dalam situasi panik lantaran berada di tengah pandemi.

Apalagi, ketika ibu baru harus dipisahkan dari anak mereka yang akhirnya lahir ke dunia.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini 5 Tips Atasi Baby Blues Bagi Ibu Pasca Melahirkan

Bukan itu saja, pemisahan tersebut juga dapat mengganggu produksi ASI dan membuat ibu baru menjadi stres.

Sebab, pengisapan ASI pertama bagi bayi mampu menstimulasi payudara dan menimbulkan respon hormonal pada ibu.

Sekresi oksitosin akan meningkat karenanya, sehingga ibu lebih rileks dan tingkat stres maupun gangguan kecemasan yang dialaminya saat proses persalinan bisa menurun setelah menyusui.

Dampak Negatif Pemisahan Terhadap Bayi

Baca Juga: Istri Rizki DA Melahirkan Saat Positif Covid-19, Nadya Mustika Tak Bisa Gendong Anak Pertamanya

Senada dengan itu, bayi juga bisa saja terkena dampak buruk lantaran dipisahkan dari ibunya sesaat setelah lahir.

Menurut UNICEF, bayi baru lahir semestinya mendapat kontak skin to skin dengan ibu dan mendengar detak jantungnya agar bisa saling beradaptasi.

Nantinya, kontak ibu dan bayi ini dapat merangsang pencernaan serta merangsang pelepasan hormon untuk mendukung proses menyusui dan pengasuhan.

Baca Juga: Bermanfaat Juga Bagi Ibu, Ini 5 Manfaat Menyusui yang Perlu Diketahui

Kontak skin to skin juga penting lantaran mampu meningkatkan saturasi oksigen, mengurangi stres, membantu pertumbuhan, dan mempercepat pemulihan pasca persalinan.

Lalu, semakin lama durasi kontak skin to skin saat ibu menyusui bayinya juga akan meningkatkan volume ASI yang dikeluarkan, yang biasanya mengandung antibodi baru.

Panduan dari WHO untuk Perawatan Ibu dan Bayi

Jika khawatir akan penyebaran Covid-19 di lingkungan persalinan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan berdasarkan himbauan WHO, yaitu:

Baca Juga: 5 Cara Alami Kencangkan Perut yang Kendur setelah Hamil dan Melahirkan

  • Tenaga medis wajib memakai masker N95 dan APD lengkap selama berada di sekitar ibu dan bayi.
  • Ibu bayi juga mesti mengenakan masker kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan sebelum menyentuh bayinya, seperti mencuci tangan dan/atau memakai hand sanitizer.
  • Membatasi orang luar yang masuk untuk menjenguk ibu dan bayi. 

(*) 

Sumber: The Conversation
Penulis:
Editor: Linda Fitria