Parapuan.co - Bagi Kawan Puan yang telah menjadi seorang ibu, kamu perlu tahu bahwa nutrisi lengkap sangat dibutuhkan anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya dimulai.
Sebab, di masa emas tersebut, otak mengalami perkembangan paling cepat.
Maka dari itu, anak butuh asupan nutrisi yang tepat berkualitas dalam mendukung perkembangan otak dan jaringan tumbuh kembang lainnya.
Baca Juga: Hindari Malnutrisi, 9 AAE Ini Wajib Terpenuhi untuk Pertumbuhan Anak
Salah satu asupan penting yang dibutuhkan anak di masa awal pertumbuhannya adalah protein hewani dengan kandungan 9 asam amino esensial (AAE) guna mendukung pertumbuhan linier dan perkembangan otak untuk modal kesehatan anak di masa depan.
Adapun beberapa fakta menarik tentang 9AAE ini:
1. 9AAE tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh.
Maka dari itu, untuk memenuhinya, Kawan Puan wajib memberi anak sumber protein hewani yang tentunya berkualitas baik.
Kesembilan asam amino esensial ini bisa ditemukan pada telur, susu, daging, ayam, ikan, dan sumber protein hewani lainnya.
2. 9AAE terdiri dari triptofan, leusin, lisin, treonin, isoleusin, phenilalanin, netionin, dan histidin.
3. 9AAE dari protein hewani sangat mudah diserap oleh tubuh manusia.
4. Dengan menyantap sumber pangan yang memiliki kandungan 9AAE, anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal.
Baca Juga: Ini Rekomendasi 5 Jenis Susu untuk Menunjang Nutrisi Selama Masa Kehamilan
Tak hanya itu saja, 9AAE juga berperan penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan untuk tumbuh kembang anak.
5. Berdasarkan informasi dari National Center for Biotechnology Information, apabila anak kekurangan satu jenis dari 9AAE ini, maka hormon pertumbuhan pun menjadi tak optimal.
Kelima fakta tersebut, sama seperti yang diungkapkan oleh Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A(K), dalam Media Scientific Session yang diselenggarakan oleh PT Frisian Flag Indonesia secara daring pada Kamis (15/4) mengatakan, “Kandungan 9AAE berperan besar dalam membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak, termasuk dalam kondisi malnutrisi."
Dokter Damayanti juga berpendapat jika anak kurang mendapat asupan 9AAE di masa emas pertumbuhannya, maka pembentukan otaknya pun bisa tidak maksimal.
Pasalnya, protein hewani memiliki 9AAE dalam jenis yang lengkap, berbeda dengan protein nabati yang memiliki limiting amino acids (hilangnya salah satu kandungan dari 9AAE).
Hal tersebut menjadi penting karena kekurangan satu jenis asam amino dari protein hewani mampu menurunkan kinerja hormon pertumbuhan hingga 34%.
Di sisi lain angkanya akan meningkat sampai 50% jika tubuh sama sekali tidak mendapatkan asam amino esensial secara lengkap baik dalam hal jenis dan jumlahnya.
Baca Juga: Ibu Menyusui Ikut Berpuasa? Simak Dulu Tips untuk Memenuhi dan Menyeimbangkan Nutrisi Harian
“Di Indonesia, protein hewani justru kalah populer dengan protein nabati sebagai makanan pelengkap atau pendamping ASI. Ini adalah paradigma yang salah dan harus dibenahi bersama-sama," tegas dokter Damayanti.
Sebagai orang tua, kita harus memberi asupan dengan kandungan protein yang berkualitas, khususnya asam amino esensial yang yang ada dalam jenis yang lengkap serta jumlah yang cukup pada protein hewani. (*)