4. Ketika ada percerain di usia pernikahan perak, mungkin saja benih-benih perpisahan sudah menumpuk di waktu yang lama
Dalam beberapa kasus, ada orang yang menyesal karena menurutnya, mereka menikah dengan orang yang salah.
Alasannya karena tidak pernah ada ikatan batin dan emosional yang sama, lalu dipaksa untuk bertahan lama hingga beberapa dekade.
Hingga akhirnya berakhir dengan perceraian di usia yang tak muda.
Selain itu, ada pula konflik yang tak terselesaikan dan dipendam selama bertahun-tahun, menjadi faktor perceraian.
5. Anak-anak korban perceraian kecewa orang tuanya berpisah
Kawan Puan, perlu kamu pahami kalau perceraian yang terjadi itu hanya membuat anak kecewa.
Baik itu anak masih kecil atau sudah dewasa.
Studi yang didapat dari Psychology Today mengungkap kalau seorang anak perempuan yang sudah dewasa cenderung menyalahkan sang ayah karena terjadi peceraian di usia pernikahan perak.
Pasalnya, dinamika dalam keluarga pun turut berubah, contohnya setelah berpisah, sang ibu menjadi bergantung pada anak.
Alhasil hubungan ibu dan anak justru menjadi kacau.
Baca Juga: Hore! Kemendikbud Rancang Peraturan untuk Korban Kekerasan Seksual di Kampus